Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ogah menanggapi kabar pamitnya Maruarar Sirait dari PDIP. Menurutnya, Maruarar yang akrab disapa Ara bukanlah kader partai beringin sehingga ia tak wajib mengomentari.

"Saya tidak merespons satu dua orang, dan itu bukan kader Golkar," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu, 17 Januari.

Menurut Airlangga, persoalan tersebut menjadi urusan internal antara Ara dan PDIP. "Jadi biar anggota yang tersebut (menanggapi, red). Itu urusan internal," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Meutya Hafid mengungkapkan partainya terbuka untuk Maruarar jika ingin bergabung. Namun kata dia, Ara akan berlabuh ke partai lain.

"Saya dengar mungkin ke tempat lain, tapi baru dengar-dengar aja," ujar Meutya kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa, 16 Januari.

"Tapi Golkar terbuka saja. Kita senang saja. Saya mengenal bang Ara juga ya, mungkin ke Golkar, mungkin juga tempat lain," sambungnya.

Meutya enggan menyebut kisi-kisi partai apa yang akan menjadi pilihan Ara, sapaan akrab Maruarar. Meski begitu, di meyakini partai tersebut masih dalam satu koalisi pendukung Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

"Ya pasti dalam satu koalisi (KIM, red)," katanya.

Diketahui, Maruarar Sirait memutuskan hengkang dari partai besutan Megawati Soekarnoputri karena ingin mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hubungan PDIP dengan Jokowi saat ini dikabarkan merenggang karena pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

“Saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia. Kepercayaan publiknya, proof ratingnya 75-80 persen. Beliau sudah memperjuangkan banyak hal,” ujar Maruarar kata Maruarar kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari.

“Jadi saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya,” sambungnya.