JAKARTA - Akses jalan yang menghubungkan Desa Hemu, Prefektur Altay, Xinjiang, China, destinasi wisata di dekat perbatasan Kazakhstan, Rusia dan Mongolia, perlahan mulai pulih pada Selasa sore waktu setempat, setelah sempat tertutup akibat longsoran salju dan menyebabkan sekitar 1.000 wisatawan terdampar.
"Saat ini, kawasan pemandangan Kanas di Prefektur Altay, yang sebelumnya terhambat oleh penutupan jalan akibat longsoran salju, kini dapat diakses oleh daerah sekitarnya," tulis kantor berita resmi China Xinhua, seperti dikutip 16 Januari.
Hujan salju berulang kali menyapu kawasan pemandangan Kanas sejak 6 Januari, mengakibatkan beberapa longsoran salju yang menghalangi jalan yang menghubungkan kawasan pemandangan itu dengan kawasan luar.
Sebanyak 350 km jalan terkena dampak longsoran salju, menurut Zhao Jinsheng, direktur Administrasi Jalan Raya Prefektur Altay.
Sebelumnya, sekitar 1.000 wisatawan terdampar di Desa Hemu, akibat akses jalan terputus oleh longsoran salju. Hujan salju lebat memicu puluhan longsoran salju di sepanjang sebagian besar jalan raya di pegunungan Altay yang mengarah ke kawasan pemandangan Kanas.
Beberapa wisatawan diterbangkan dengan helikopter ke tempat yang aman, menurut laporan media pemerintah Tiongkok pada akhir pekan.
Salju yang dibawa oleh longsoran salju mencapai ketinggian tujuh meter di beberapa bagian dan di banyak bagian, lebih tinggi dari peralatan pembersih salju, kata CCTV.
Pekerjaan untuk membersihkan jalan yang terkubur sepanjang 50 km (31 mil) dimulai seminggu yang lalu. Pekerjaan penyelamatan dan pembersihan salju menjadi lebih rumit karena bebatuan, puing-puing, dan ranting-ranting pohon bercampur di salju, pecah saat longsoran salju mengalir menuruni lereng hutan pinus dan birch menuju lembah sungai, membuat kendaraan bajak salju yang berputar tidak berguna. Tim penyelamat telah menggunakan sekop dan ekskavator.
BACA JUGA:
Otoritas pengelolaan jalan raya di Altay mengatakan mereka telah mengerahkan 53 personel serta 31 set mesin-peralatan untuk pekerjaan penyelamatan dan bantuan.
"Situasi longsoran salju ini relatif istimewa, kami telah melihat hujan salju lebat sebelumnya, namun kami belum pernah melihat frekuensi longsoran setinggi itu," kata Jinsheng kepada CCTV, seperti mengutip Reuters.
Upaya pemulihan akan terus dilakukan untuk membersihkan salju dari beberapa bagian jalan, terutama di empat kilometer terakhir di mana salju menumpuk.