JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan hari pertama Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) berjalan dengan lancar dan diiringi oleh antusiasme masyarakat.
Sub PIN Polio putaran pertama bergulir pada hari ini, Senin 15 Januari. Sedangkan Sub PIN Polio putaran kedua dengan menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2) bergulir pada Jumat, 19 Februari.
"Berjalan lancar. (Respons masyarakat) cukup baik dan mendatangi pos-pos imunisasi dan Posyandu," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat, Senin 15 Januari, disitat Antara.
Nadia menyebutkan kegiatan ini dilakukan di Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada putaran pertama ini, kegiatan dilaksanakan selama seminggu ke depan, dengan diikuti oleh kegiatan sweeping selama lima hari.
Kemenkes, lanjut dia, menargetkan sebanyak 8,4 juta anak usia 0-7 tahun, yang terbagi atas 4,4 juta anak di Jawa Timur, 3,9 juta anak di Jawa Tengah, serta 149 ribu anak di Kab. Sleman.
Tindakan ini, kata dia, dilakukan guna mengejar ketertinggalan dosis imunisasi Polio, yang berbahaya terutama pada anak-anak.
"Karena Polio menyebabkan kecacatan pada anak, yang sebaiknya jangan terjadi pada anak-anak kita," ujarnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kemenkes melaporkan terdapat empat kasus polio tipe 2 yang terdeteksi di Indonesia sepanjang 2022 dan 2023, yakni satu kasus dialami seorang anak di Kabupaten Pidie, Aceh, pada 9 Oktober 2022.
Kasus serupa juga dialami bocah berusia 3 tahun di Aceh Utara pada 3 Januari 2023, bocah berusia 4 tahun di Bireuen, Aceh, pada 13 Januari 2023, dan bocah berusia 4 tahun di Purwakarta, Jawa Barat, pada 16 Februari 2023.
Tiga kasus tambahan terbaru dilaporkan pada November-Desember 2023, masing-masing dialami usia 6 tahun di Klaten, Jawa Tengah, bocah 1 tahun di Pamekasan Jawa Timur, dan bocah 3 tahun di Sampang, Jawa Timur.