JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, negara-negara Barat harus menghentikan pasokan senjata ke Kyiv jika menginginkan perundingan mengenai perang di Ukraina, mengomentari pernyataan Anggota Dewan Federal untuk Urusan Luar Negeri Swiss, Ignazio Cassis, yang menyatakan Rusia harus diikutsertakan dalam diskusi perdamaian.
Cassis mengatakan upaya untuk membawa Rusia ke dalam perundingan perdamaian perang Ukraina yang dimediasi negara-negara lain sedang dilakukan, menekankan itu tidak dapat digelar tanpa partisipasi Moskow.
"Jika ini tentang keinginan beberapa negara untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan yang ditimbulkan oleh Washington, maka ini adalah satu hal. Dalam hal ini, mereka harus berhenti memasok senjata ke Ukraina, berhenti menerapkan sanksi anti-Rusia, berhenti menerapkan sanksi anti-Rusia dan berhenti membuat pernyataan Russofobia," katanya kepada surat kabar Izvestia, dilansir dari TASS 15 Januari.
"Jika retorika ini diarahkan untuk menarik Rusia ke dalam semacam proses psikedelik berdasarkan istilah Barat untuk mempengaruhi pendekatan prinsip Rusia, kita tidak akan terjebak dalam perangkap ini," tegasnya.
Sebelumnya, Cassis mengatakan dalam konferensi pers: "Kita harus melakukan segalanya untuk mengakhiri perang ini."
"China memainkan peran penting. Kita harus menemukan cara untuk bekerja sama dengan Tiongkok dalam hal ini," kata Cassis, menambahkan baik Rusia maupun Ukraina tidak bersedia memberikan konsesi, seperti dilansir dari Reuters.
BACA JUGA:
Cassis mengatakan negara-negara yang pernah berdialog dengan Rusia, seperti Brazil, India dan Afrika Selatan, ikut terlibat dalam diskusi Davos dan bisa memainkan peran penting.
Diketahui, Perdana Menteri China Li Qiang akan memimpin delegasi negara itu mengikuti Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss pekan ini. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan juga menghadiri pertemuan tersebut.