DIY - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X meresmikan Prasasti Bedol Desa di kawasan objek wisata Waduk Sermo di Kabupaten Kulon Progo untuk mengenang pengorbanan warga Hargowilis dan sekitarnya.
Sultan bilang, prasasti menjadi simbol pengingat bagi warga DIY, juga bagi wisatawan yang mengunjungi Waduk Sermo.
"Prasasti ini untuk mengenang pengorbanan mereka, sehingga terwujud Waduk Sermo," kata Sultan usai meresmikan prasasti Bedol Desa Waduk Sermo di Kulon Progo, Senin, 15 Januari, disitat Antara.
Ia mengatakan, pembangunan prasasti tersebut seharusnya dilakukan sejak lama. Meski begitu, ia berharap adanya prasasti ini bisa memenuhi aspirasi warga yang mengikuti Bedol Desa.
"Prasasti ini jadi kenangan bahwa biar bagaimanapun mereka tetap warga DIY," tuturnya.
Seperti diketahui, pembangunan Waduk Sermo mengorbankan ratusan warga yang harus dipindahkan lewat program Transmigrasi. Peristiwa ini dikenang sebagai "Bedol Desa".
Saat ini, Waduk Sermo dimanfaatkan untuk memenuhi air bersih rumah tangga, mengairi persawahan, dan objek wisata.
Baca juga:
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Joko Mursito mengatakan, prasasti Bedol Desa tersebut jadi salah satu landmark atau tetenger yang dibangun. Setidaknya ada sejumlah landmark yang dibangun di seluruh Kulon Progo.
Pada prasasti tersebut tercantum 102 nama warga yang harus dipindahkan dari sana karena tempat mereka tinggal dibangun jadi Waduk Sermo. Peristiwa ini terjadi pada 1990.
"Bisa dibilang Prasasti Bedol Desa ini istimewa untuk Waduk Sermo," kata Joko.
Ia mengatakan prasasti Bedol Desa dibuat untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut. Sekaligus menghormati pengorbanan ratusan warga yang harus dipindahkan.
Joko juga menilai kehadiran prasasti tersebut bisa memberikan warna tersendiri untuk wisata Waduk Sermo.
"Kami berharap prasasti Bedol Desa bisa menambah keindahan dan aksen wisata di Waduk Sermo," tandasnya.