Manfaatkan Anak Muda untuk Bekerja, TKN Luncurkan Program Magang Virtual Berbasis Proyek
Konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran. (Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meluncurkan program magang virtual pemilih muda berbasis proyek.

Program ini merupakan solusi yang ditawarkan paslon nomor urut 2 dalam upaya penyediaan lapangan kerja bagi anak-anak muda Indonesia.

Pasalnya, banyak anak muda di Tanah Air yang membutuhkan dan yang tidak tahu akan bekerja sebagai apa ketika sudah lulus sekolah atau kuliah.

"Hari ini kita bicara partisipasi pemuda untuk penyediaan lapangan kerja. Dari berbagai lembaga survei, kebutuhan utama orang muda di Indonesia itu terkait lapangan pekerjaan. Jadi tiap tahun ada jutaan orang muda yang selesai kuliah, selesai SMK, itu seperti apa penyerapannya," ujar Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin, 15 Januari.

Menurut Arief, lapangan kerja adalah salah satu kebutuhan utama anak muda di Indonesia. Karena itu, melalui kolaborasi antara Pemilihmuda.id dan Rakamin Academy, TKN menggandeng anak-anak muda untuk turut berpartisipasi dalam penyediaan lapangan kerja.

"Inilah yang bagi kami pentingnya kehadiran Pak Prabowo sebagai senior dan Mas Gibran Raka Buming Raka yang benar-benar muda," katanya.

Dibanding paslon lain, Arief menilai, Prabowo-Gibran berkomitmen menempatkan orang muda sebagai kekuatan membangun bangsa. Untuk itu, pihaknya akan concern terhadap kebutuhan yang bermanfaat bagi anak muda Indonesia.

"Pak Prabowo dan Mas Gibran benar-benar menempatkan orang muda itu sebagai kekuatan dan tulang punggung. Seluruh program yang akan kita sampaikan adalah program yang akan bermanfaat untuk orang muda di seluruh Indonesia," jelas Arief.

Di forum yang sama, Koordinator TKN Fanta Karir, Andika Deni Prasetya mengatakan, Indonesia sedang menghadapi bonus demografi tepat di tengah pesatnya era digital. Karena itu, menurutnya, tantangan yang dihadapi Indonesia akan jauh berbeda dibanding sejumlah negara di Asia yang sebelumnya telah melewati era bonus demografi.

"Kita menghadapi bonus demografi tetapi kita di era digitalisasi yang mungkin lapangan pekerjaan itu dalam waktu 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun perubahannya cukup signifikan. Maka kita butuh cara-cara baru. Cara-cara yang lebih kreatif lagi. Cara-cara yang benar-benar bisa membantu anak-anak muda untuk segera bisa dapat kerja," kata Andika.

Melalui kolaborasi dengan Rakamin Academy, tambah Dika, pihaknya ingin menghadirkan kemudahan bagi anak-anak muda agar cepat mendapat pekerjaan sekaligus mendapat kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

"Tujuan program ini bukan lagi hanya sebatas upskilling,  tapi langsung penyerapan kerja. Karena platform yang sudah dibangun Rakamin Academy itu di dua sisi. Di sisi peserta, ketika mereka ikutin program, kompetensi-kompetensinya akan diukur secara otomatis oleh sistem. Kemudian kompetensi itu akan kerekam langsung dan bisa diakses oleh perusahaan," kata Andika.