Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) tak tepat sasaran. Hal ini dikatakan dalam acara Desak Anies yang digelar di Pantai Beby Indah, Kota Ambon, Maluku.

"Ini dialami di banyak tempat yang kawasan kepulauan tentu Maluku mengalaminya. Jadi kami melihat bahwa banyak sekali subsidi BBM yang tidak tepat sasaran," kata Anies, Senin, 15 Januari.

Anies lalu mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal persentase pemakaian solar dan pertalite. Anies menyebut 89 persen solar digunakan oleh dunia usaha, dan 11 persen oleh keluarga.

Dari 11 persen tersebut, 95 persennya dinikmati oleh keluarga mampu dan 5 persen oleh keluarga tidak mampu.

"Jadi petani nelayan itu hanya menikmati 5 persen dari subsidi solar," ungkap Anies.

Kemudian, Anies juga menyebut penggunaan pertalite dari kalangan keluarga 86 persen. Namun, hanya 20 persen pertalite yang digunakan oleh keluarga prasejahtera.

Pernyataan dikutip Anies ini merupakan ungkapan Sri Mulyani pada Agustus 2022 lalu atau beberapa hari sebelum pemerintah resmi menaikkan BBM seperti pertalite menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi naik menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax naik menjadi Rp14.500 per liter.

"Ini kondisi yang harus kita ubah agar subsidi itu diterima oleh mereka yang membutuhkan, bukan subsidi diterima oleh mereka yang sudah berkemampuan. Ini potret kenyataannya," tuturnya.

Karena itu, Anies ingin mengubah mekanisme kebijakan BBM bersubsidi. Menurut dia, faktor pengendali untuk penggunaan BBM bersubsidi bukanlah pada mekanisme kuota, melainkan sistem baru yang lebih tepat sasaran.

"Menurut kami harus ada kejelasan nanti siapa yang bisa mendapatkan solar subsidi, siapa yang bisa mendapatkan pertalite subsidi, sehingga subsidi itu tepat sasaran. Jangan sampai yang membutuhkan seperti petani, nelayan, keluarga prasejahtera justru gagal mendapatkan yang subsidi karena tidak disiapkan sistemnya," urai Anies.

"Kita akan siap dengan sistemnya untuk bisa menjangkau mereka yang membutuhkan," lanjutnya.