2 Jemaah Meninggal saat Haul Guru Sekumpul Martapura di Kalsel
Bupati Banjar Saidi Mansyur (kedua kanan) mengunjungi RS lapangan RSUD Ratu Zalecha Martapura untuk melayani jemaah Haul ke-19 Guru Sekumpul Martapura. (ANTARA)

Bagikan:

KALSEL - Sebanyak dua jemaah meninggal dunia saat menghadiri Haul ke-19 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Satu jemaah atas nama Burhan asal Kabupaten Tabalong meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas bersama rombongan saat menuju pusat Kota Martapura untuk menghadiri haul Guru Sekumpul pada kejadian, Sabtu (13 Januari) sekitar pukul 03.00 WITA," ujar Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura Agus Dwi Karyanto di Martapura, Kalsel, Minggu 14 Januari, disitat Antara.

Diketahui, kecelakaan lalu lintas yang dialami Burhan terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 72, Desa Simpang Empat, Kabupaten Banjar setelah mobil yang jamaah tumpangi menabrak sebuah truk dari arah berlawanan.

Sementara itu, satu jemaah lainnya, yakni Burhanudin (59) asal Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) meninggal bertepatan saat jutaan jemaah menghadiri Haul Abah Guru Sekumpul, Minggu 14 Januari sekitar pukul 11.40 WITA. Korban meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit milik Pemkab Banjar.

Menurut Agus, korban Burhanuddin sempat beristirahat di "Rest Area" PPS Sekumpul Martapura, lalu relawan Emergency Banjar Response (EBR) sempat hendak dibawa ke Ratu Zalecha Martapura, namun dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat perawatan petugas medis rumah sakit itu.

"Kami mengimbau jemaah haul Abah Guru Sekumpul menjaga kondisi tubuh di tengah jutaan jamaah agar tetap bugar dan tidak mengalami kelelahan yang bisa menyebabkan penurunan kondisi tubuh," tutur Agus.

Agus bilang, RSUD Ratu Zalecha Martapura memberikan pelayanan bagi jamaah Haul Guru Sekumpul mulai dari ruang IGD yang melayani rujukan dari sejumlah pos kesehatan haul yang tersebar pada berbagai tempat.

Selain itu, Agus menyiapkan rumah sakit mini di samping Galeri Azahra yang didukung peralatan seperti 10 tempat tidur, obat lengkap, oksigen, pemeriksaan laboratorium sederhana, EKG, monitor portabel untuk pasien jantung dan lainnya.

Kemudian, jumlah tenaga medis yang diturunkan sebanyak 170 orang terdiri dari dokter, perawat, analis, apoteker, sopir ambulan, hingga petugas kebersihan dengan pelayanan yang diberikan gratis kepada jamaah haul.

"Pelayanan kesehatan diberikan gratis kepada seluruh jamaah haul termasuk pemulasaran bagi jenazah jamaah haul yang meninggal dunia digratiskan dan proses pengantaran berkoordinasi dengan Emergency Banjar Rescue (EBR)," katanya.