BOGOR - Satreskrim Polresta Bogor Kota mengamankan pria berinisial AS (16), pelaku pamer alat kelamin di tempat umum pada Rabu, 10 Januari 2024.
Adapun, kejadian pamer alat kelamin di tempat umum ini terjadi di Jalan Raya Pajajaran, tepatnya di depan IPB Vokasi pada Senin, 8 Januari.
Di mana, ada dua pelajar berinisial DP (13) dan KF (14) yang menjadi korban dalam kasus ini.
"Anak yang berkonflik dengan hukum (pelaku) sudah berhasil kita amankan di sekitar daerah Tanah Baru," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, Jumat 12 Januari.
"Saat ini anak yang berkonflik dengan hukum sudah dibawa ke Unit PPA Sat Reskrim Polresta Bogor Kota untuk dilakukan pemeriksaan," sambung dia.
Diketahui, kasus pamer alat kelamin di tempat umum ini sebelumnya sempat viral di media sosial (medsos), setelah salah satu korban mengunggah foto pelaku.
Kemudian, Kanit PPA dan anggota melakukan pengecekan ke TKP untuk mencari informasi terkait kasus viral pamer alat kelamin di tempat umum pada Selasa, 9 Januari 2024.
Setelah itu, pelaku berhasil diamankan di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Rabu, 10 Januari 2024.
Adapun, barang bukti yang berhasil diamankan dari pelaku diantaranya jaket dan celana yang dikenakan tersangka saat kejadian.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 82 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dan atau Pasal 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang TPKS.
"Ancaman hukumannya pidana penjara paling lama 15 tahun, dan denda paling banyak Rp5 miliar," tandas Kompol Luthfi Olot Gigantara.
Sebelumnya, rasa jijik dan takut masih menyelimuti perasaan Mawar (nama samaran). Siswi SMP di Kota Bogor itu masih trauma usai mendapat perlakuan tak menyenangkan dari pria yang memamerkan alat vital di hadapannya.
Saat kejadian, Mawar yang hendak pulang sekolah justru diikuti pria tak dikenal. Hingga pria yang menderita kelainan seksual itu berani menunjukkan alat kelamin ke arah Mawar.
Hari itu, Mawar ketakutan hingga berlari meminta pertolongan. Ia pun sempat menelepon sang guru sambil menangis tersedu.
Keluarga korban, Erika, menjelaskan pelecehan terjadi saat Mawar pulang dari sekolahnya dengan berjalan kaki menuju kawasan Lodaya.
Di tengah perjalanan, seorang pria tidak dikenal menghampiri kemudian mengeluarkan alat kelaminnya di depan korban.
“Korban takut kemudian lari. Tapi dia malah dikejar pelaku. Dia lalu minta tolong ke warung yang ada di sana, lalu menelepon gurunya,” ujar Erika dalam cuitannya.
Korban kemudian diantar pulang gurunya dengan kondisi menangis dan gemetaran. Erika mengatakan, akibat kejadian itu korban mengalami trauma.
BACA JUGA:
Erika yang membagikan cerita itu di Instagram-nya ternyata mendapat respons mengejutkan. Sebab, banyak orang mengaku pernah menjadi korban pelecehan pelaku eksibisionis yang sama.
“Pihak sekolah korban sudah melaporan kejadian ini ke polisi. Mudah-mudahan bisa cepat tertangkap,” harapnya.