Kisah ini bermula pada Oktober 2024, ketika TA yang belum pernah mengalami menstruasi mulai merasa ada hal aneh pada tubuhnya. Kecurigaan ibunya, Sukarsih, memuncak ketika mereka mandi bersama dan mendapati perubahan yang mengejutkan pada alat kelamin TA.
“Saya syok, saya panggil tetangga, kenapa anak saya bisa berubah seperti itu?” ungkap Sukarsih dalam salah satu wawancara televisi nasional
Perubahan ini mendorong TA untuk memeriksakan diri ke puskesmas, yang kemudian merujuknya ke rumah sakit besar di Kabupaten Bogor. Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter menyarankan TA untuk menjalani operasi penggantian alat kelamin di Jakarta. Namun, keterbatasan biaya membuat operasi tersebut belum dapat dilaksanakan hingga kini.
Sukarsih juga menceritakan bahwa sebelum perubahan ini, TA memang lebih senang bermain dengan teman laki-laki dan sering bermain sepak bola, berbeda dengan anak perempuan pada umumnya. Kondisi ini membuat Sukarsih merasa sedih dan bingung dengan perubahan identitas anaknya.
Pendampingan
Kepolisian setempat memberikan perhatian terhadap kasus ini. Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, bersama Urkes Polres Bogor, mendampingi TA dan Sukarsih untuk melakukan pemeriksaan darah di Klinik Pratama Rawat Jalan Polres Bogor.
"Hasilnya belum ada, baru cek darah. Kami mendampingi," kata Kompol Heri.
BACA JUGA:
Fenomena perubahan kelamin seperti yang dialami TA tergolong langka dan memerlukan pemeriksaan medis lebih mendalam untuk menentukan penyebabnya. Hingga kini, keluarga TA masih menunggu kepastian medis dan langkah selanjutnya untuk menangani kondisi ini.