Jusuf Kalla Bilang jadi Pemimpin Itu Harus Tenang Tak Emosional, Sindir Prabowo?
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla saat memberikan keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla mengingatkan bahwa menjadi seorang pemimpin bangsa harus memiliki pikiran tenang dan tidak emosional. Tak disebutkan JK siapa pemimpin yang dimaksud. 

Namun, dalam debat yang berlangsung Minggu, 7 Januari lalu, Capres Prabowo Subianto sempat meluapkan emosinya saat disunggung Anies Baswedan soal kepemilikan lahan 340 ribu hektare. 

JK, yang telah mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies-Muhaimin (AMIN), mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.

"Karena persoalan bangsa ini banyak, (maka) harus tenang pikiran, harus ambil keputusan yang baik," kata JK dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Antara, Rabu, 10 Januari.

Saat mendampingi cawapres Muhaimin Iskandar berkampanye di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, JK mengingatkan kepada pasangan calon AMIN untuk berkampanye dengan baik.

Menurut JK, Anies dan Muhaimin harus menjelaskan gagasan-gagasan untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka merupakan para pemimpin yang bisa diberikan amanah.

"Tentu harus memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa memang AMIN ini merupakan pemimpin yang bisa dipercaya, amanah, dan juga cerdas untuk kemajuan bangsa," ujar JK.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.