JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut capres Prabowo Subianto tidak terprovokasi meski diserang oleh dua rivalnya saat debat calon presiden yang diselenggarakan KPU di Jakarta, Minggu (7/1) malam.
“Dalam debat kemarin kita lihat Pak Prabowo diserang, mendapat provokasi, digelitik, dan digoda seakan-akan untuk mempertontonkan kepada rakyat bahwa ada perpecahan di antara capres yang berkontestasi. Namun, Pak Prabowo menahan untuk tidak terprovokasi dan bisa menahan emosi daripada mengungkapkan hal-hal yang di luar substansi yang bisa mengganggu stabilitas bangsa kita,” kata Muzani dilansir ANTARA, Selasa, 9 Januari.
Menurut Muzani, Prabowo diprovokasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan karena Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, berpotensi menang satu putaran.
“Kenapa Pak Prabowo selalu diganggu, diprovokasi? Karena Prabowo-Gibran sangat berpotensi menang satu putaran, maka semua capres melakukan hal-hal yang di luar substansi,” ujarnya.
BACA JUGA:
Prabowo, kata Muzani, bertekad menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga tidak terprovokasi ketika debat dua hari yang lalu.
“Meskipun kadang-kadang menyakitkan, menjengkelkan, tapi Pak Prabowo selalu mengatakan, biarkan rakyat yang menilai dan menyerahkan kepada rakyat untuk memilih pemimpinnya,” katanya.
Dia menyebut Menteri Pertahanan itu menunjukkan sifat negarawan ketika tidak membuka data pertahanan yang bersifat konfidensial. Muzani percaya Prabowo adalah sosok pemimpin yang matang.
"Sebagai negarawan, beliau sangat menjunjung tinggi persatuan, Pak Prabowo tidak ingin mendapat kekuasaan yang tidak atas kehendak rakyat. Karena Pak Prabowo pernah berkata bahwa Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan adalah orang-orang yang juga berniat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," tandas Muzani.