Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya dan Puspomad V Brawijaya mengungkap sindikat penadah kendaran curian yang menyimpan ratusan motor dan mobil di Gedung Gudbalkir Pusziad, Sidoarjo. Dari hasil pendalaman, barang hasil kejahatan itu didapat dari beberapa daerah.

"Para tersangka mendapatkan kendaraan roda empat maupun roda dua dari beberapa wilayah, baik itu di wilayah Jakarta, wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun Jawa Barat," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Selasa, 10 Januari.

Tak hanya menampung hasil curian, dua orang tersangka yakni M dan EI juga menerima kendaraan dari para debitur yang tak membayar cicilan.

Menjual kendaraan 'kredit' ini pun disebut merupakan salah satu modus kejahatan. Sebab, para pelaku kerap menggunakan identitas palsu.

"Selanjutnya tersangka membeli kendaraan tersebut dengan menggunakan identitas palsu. Jadi para debitur ini rata-rata menggunakan identitas palsu untuk membeli kendaraan dari leasing," ungkapnya.

Rencananya, ratusan kendaraan itu akan dijual ke Timor Lester. Pengirimannya melalui jalur laut.

"Nantinya melalui Pelabuhan Tanjung Perak, yang nantinya setelah di muat di Pelabuhan Tanjung Perak, selanjutnya akan diberangkatkan menuju ke Timor Leste, di mana di Timor Leste ini sudah ada pemesan yang akan menampung di sana," kata Wira.

Adapun, ditemukan 260 kendaraan roda dua maupun empat yang disembunyikan sindikat penadah di Gedung Gudbalkir Pusziad, Sidoarjo. Riciannya, 46 mobil dan 214 motor

Dalam kasus ini, ada tiga prajurit TNI AD yang diduga terlibat. Mereka yakni Mayor BP, Kopda AS, dan Praka J yang kini telah diamankan oleh Puspomad.