Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan dirinya tak mau berkomentar banyak soal debat capres bertema pertahanan dan keamanan yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu malam, 7 Januari. Masyarakat disebutnya bisa menilai terkait substansi debat yang diikut Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

“Kalau soal substansi saya kira, saya tidak perlu memberi komentar. Saya kira masyarakat sendiri lah (menilai, red) bagaimana masalah, substansi. Mana yang baik, mana kurang bagus, mana yang bagus,” kata Ma’ruf kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 9 Januari.

“Tidak etis kalau saya masuk ke substansi,” sambung mantan Rais Aam PBNU tersebut.

Meski begitu, Ma’ruf memberikan apresiasi soal jalannya debat tersebut. Sebab, suasananya lebih hidup dibanding saat dirinya ikut pada Pilpres 2019 lalu.

“Kalau saya melihat perdebatannya bagus, terbuka dan artinya mereka berdebat terutama sesi perdebatan itu menurut saya menarik, dibanding dulu waktu saya. Sekarang lebih hidup perdebatannya,” tegasnya.

Sikap Ma’ruf ini berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang justru kecewa karena debat berjalan tidak sesuai substansi. Ia bahkan menilai para capres justru mendebatkan hal personal.

“Yang sebetulnya enggak apa, asal kebijakan, asal policy, asal visi enggak apa,” kata Jokowi saat kunjungan kerja di Serang, Banten seperti dilansir dari Antara, Senin, 8 Januari.

"Saya kira (jika menyerang personal, red) kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," tambahnya.

Ke depan, debat pilpres perlu diformat lebih baik lagi. Jika perlu, sambung Jokowi, harus ada rambu-rambu sehingga debat bisa lebih hidup.

“Saling menyerang nggak apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi,” pungkas eks Gubernur DKI Jakarta itu.