JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menanggapi pernyataan Capres Anies Baswedan yang masih mempersoalkan jawaban Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto terkit etika pemimpin saat debat pilpres ketiga kemarin.
TKN lantas menyindir balik Anies dengan mengungkit kontrak politik di Pilkada DKI 2017 lalu. Sekretaris TKN, Nusron Wahid menyebut, justru Anies yang tak punya etika karena melanggar janjinya kepada Prabowo soal maju sebagai capres.
Diketahui, saat hendak diusung oleh Partai Gerindra pada Pilgub DKI Jakarta 2017, Anies menandatangani kontrak politik yang berisi bahwa ia berjanji tidak akan 'nyapres' selama Prabowo Subianto maju sebagai capres.
Atas dasar itu, Nusron menilai, Anies tak berhak bicara etika karena dirinya sendiri tidak punya etika. Sehingga mantan DKI Jakarta itu, kata Nusron, juga tidak pantas menggurui tentang etika kepada orang lain.
"Ya kamu tahu sendiri, selama ini Pak Anies punya etika atau tidak? Pak Anies itu sebelumnya tanda tangan dengan Pak Prabowo, kalau Pak Prabowo maju sebagai presiden dia nggak maju. Kemudian maju. Apa dia punya etika?" ujar Nusron kepada wartawan, Selasa, 9 Januari.
Politikus Partai Golkar itu pun meminta Anies jangan sok mengajari soal etika. Sabab menurut Nusron, orang yang berhak bicara etika adalah orang yang punya ketauladanan etika.
"Biasanya guru tentang akhlak hanya boleh diberikan oleh guru yang akhlaknya baik," kata Nusron.
Sebelumnya, Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menilai rakyat Indonesia membutuhkan jawaban dari calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto soal masalah standar tinggi etika pemimpin
Pertanyaan itu ditegaskan Anies harus bisa dijawab karena pemimpin negara dan pemimpin di bidang pertahanan harus memiliki standar etika yang tinggi.
"Kalau tidak mampu menjawab dan tidak bisa menjawab, jangan menyalahkan penanya," kata Anies saat kunjungan kampanye di Gorontalo dilansir ANTARA, Senin, 8 Januari.
BACA JUGA:
Menurut Anies, pertanyaan itu bisa saja disampaikan oleh siapa pun, karena jawaban dari Prabowo bukan hanya dibutuhkan olehnya secara pribadi.
"Sama kayak saya ditanya teman-teman media, masa saya larang media buat tanya? Jawab saja," katanya.