Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengklaim dirinya sebagai calon pemimpin yang akan memenuhi janji politiknya. Hal ini, kata Anies, telah dilakukan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Karena itu, Anies mengaku sangat berhati-hati dalam mengumbar janji dan membuat kontrak politik saat berkampanye dalam kontestasi pemilu.

"Di Jakarta, kami berhati-hati dalam berbuat janji, karena kami ingin setiap janji bisa dilunasi," kata Anies dalam Desak Anies yang digelar di Pantai Beby Indah, Kota Ambon, Maluku, Senin, 15 Januari.

Saat berkampanye menjadi calon Gubernur DKI di Pilkada 2017, Anies mengaku kerap ditanya mengenai komitmen politiknya untuk masyarakat Jakarta.

“Pak, saya mau Bapak janji dulu Pak, bahwa Bapak benar di Jakarta lima tahun. Karena yang dulu, kita bikin kontrak politik, kontraknya belum selesai yang berkontrak sudah pindah ke tempat lain,” urai Anies menirukan pernyataan warga DKI kepadanya.

Kepada masyarakat Jakarta saat itu, Anies meminta untuk tidak menyamakan dirinya dengan pemimpin-pemimpin terdahulu yang juga pernah berkontrak politik kepada mereka.

"Saya bilang, 'jangan hukum saya atas tindakan orang lain'. Betul tidak? Jangan. Tapi, nilai saya dari kontrak yang saya kerjakan sebelumnya dilaksanakan atau tidak," tegasnya.