Gerak Cepat, Amerika Serikat Tawarkan Jepang Bantuan Tanggap Darurat Pascabencana Gempa
Dampak gempa M 7,4-7,5 di Jepang. (Media sosial X @Alt_Azn)

Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Jepang Rahm Emanuel mengatakan Pemerintah AS menawarkan bantuan ke Jepang yang baru saja terdampak gempa dahsyat berkekuatan magnitudo (M) 7,4-7,5.

Emanuel memastikan logistik berupa tenaga bantuan dari militer, makanan hingga pasokan lainnya sedang disiapkan.

"Ketika Jepang membutuhkan bantuan, kami ada di sini untuk membantu, baik melalui sipil dengan sumber daya, maupun melalui militer dengan logistik," kata Emanuel kepada media Kyodo, disitat Antara, Jumat 5 Juni dalam WIB.

"Bantuan awal bernilai sekitar 100 ribu dolar AS (Rp1,55 miliar) tetapi nilai itu masih dalam tahap 'uang muka'," sambung dia.

Jepang saat ini masih terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di pusat gempa dahsyat di pulau utama Honshu, Prefektur Ishikawa.

Saat tawaran bantuan disampaikan AS ini disampaikan, korban tewas akibat gempa bertambah menjadi di atas 80.

Akses jalur darat ke daerah-daerah terdampak bencana juga terhambat lantaran terputus.

Emanuel menambahkan, sejumlah helikopter akan dikerahkan untuk mengirimkan bantuan ini. Adapun bantuan itu termasuk makanan, air, selimut, dukungan medis hingga teknisi militer untuk perbaikan jembatan dan jalan, sudah tersedia.

“Kami sudah menawarkan bantuan, dan tawaran itu sudah diterima. Ini adalah bantuan tahap awal, jika mereka (Jepang) membutuhkan lebih banyak, mereka tahu ke mana harus menghubungi kami," ujar Emanuel.

Selain AS, sejumlah negara juga sudah menawarkan bantuan. Namun, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan, pemerintahannya sejauh ini menolak menerima personel dan dukungan material dari luar negeri karena daerah terkena dampak belum mampu menerima dukungan material atau menampung relawan.

Kendati demikian, Kishida mengatakan Jepang berterima kasih atas dukungan dan tawaran bantuan.

Emanuel menyebutkan, jika bantuan pemerintah AS diterima maka tindakan tersebut tidak bertentangan dengan sikap negara Jepang. Hal itu mengingat aliansi AS-Jepang, termasuk sumber daya AS sudah ada di Jepang.

"Kami akan melakukan apa pun yang dikatakan Jepang untuk memindahkan sumber daya ke mana pun, ini adalah upaya yang dikomandoi Jepang," kata Emanuel.

Presiden AS Joe Biden sendiri sudah menyatakan "siap memberikan bantuan yang diperlukan bagi rakyat Jepang."

Ketika gempa bumi besar dan tsunami melanda Jepang timur laut pada 2011, militer AS juga melakukan misi bantuan bencana yang dikenal sebagai "Operasi Tomodachi" yang menjadi simbol aliansi bilateral AS-Jepang.