Selidiki Gempa M 4,8 Sumedang, Badan Geologi Temukan Arang Kayu Purba
Arang kayu pada lapisan batu lempung ditemukan penyelidik kebumian Badan Geologi saat melakukan survei patahan di Kabupaten Sumedang. (ANTARA/HO-Badan Geologi)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan arang kayu purba pada lapisan batu lempung.

Penempuan itu di sela penyelidikan patahan penyebab gempa bumi berkekuatan magnitufo 4,8 yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar).

"Kami menemukan arang kayu pada lapisan batu lempung yang kami interpretasikan sebagai Paleodebris atau longsoran purba," kata Penyelidik Bumi Ahli Muda dari Pusat Survei Geologi, Sukahar Eka Adi Saputra dalam konferensi pers bertajuk "Mengupas Gempa Sumedang", Jumat 5 Januari, disitat Antara.

Sejauh ini Badan Geologi menduga arang kayu purba itu muncul akibat aktivitas tektonik masa lalu di zona Sesar Cipeles.

Sesar Cipeles diketahui terdiri atas batuan vulkanik tua dan muda, serta pasir tumpahan.

Menurut Eka, temuan itu masih menjadi misteri dan pihaknya berencana melakukan radiometric dating untuk menentukan umur absolut dari arang kayu purba tersebut.

"Mudah-mudahan terjawab misteri Paleodebris di daerah tersebut," imbuhnya.

Badan Geologi menyatakan segmen Sesar Cipeles menjadi penyebab gempa bumi di Kabupaten Sumedang, pada 31 Desember 2023 dan 1 Januari 2024.

Patahan Cipeles berlokasi di Sungai Cipeles dengan arah segmen patahan barat daya-timur laut relatif ke arah utara. Segmen Patahan Cipeles berada di ujung timur laut Sesar Cileunyi-Tanjungsari.