Status Gunung Marapi Masih Waspada, Sungai Berubah Warna Jadi Cokelat Gelap
Penampakan salah satu sungai yang berhulu ke Gunung Marapi Sumatera Barat mengalami perubahan warna air menjadi keruh kehitam-hitaman. (Antara/Altas Maulana).

Bagikan:

SUMBAR - Sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) yang masih berstatus Level lI atau Waspada berubah warna menjadi coklat gelap dari sebelumnya jernih.

Salah satunya Sungai Batang Aia Katiak di Jorong Cangkiang, Kabupaten Agam.

"Perubahan warna air ini memang terjadi selama Gunung Marapi erupsi. Saat ini terlihat debit air cukup tinggi dan warna airnya sudah coklat gelap, meski cuaca tidak hujan," kata tokoh masyarakat setempat, Hatta Rizal, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis 4 Januari, disitat Antara.

Ia mengatakan, Sungai Batang Aia Katiak memang berhulu langsung dari Gunung Marapi, atau berjarak 9 kilometer (km) dari pusat erupsi. Jika hujan di puncak, maka material sisa vulkanik akan turun melalui sungai ini.

"Erupsi yang terus terjadi membuat material vulkanik berupa pasir hitam terbawa arus sungai, kabar baiknya, pasir hitam ini merupakan bahan bangunan kualitas nomor satu," katanya.

Sementara, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi meminta warga mewaspadai keberadaan sungai-sungai yang berhulu dari gunung setinggi 2.891 mdpl itu. karena rawan terjadi banjir lahar dingin.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan," kata Petugas PGA Teguh Purnomo.

Seperti diketahui, Gunung Marapi yang erupsi sejak Minggu 3 Desember 2023 telah memakan korban sebanyak 24 orang.

Hingga Kamis 4 Januari pagi, jumlah letusan di gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini sebanyak 109 kali, dua diantaranya terjadi pada awal 2024.