Gunung Marapi Naik Status, Gubernur Sumbar Sudah Gelar Koordinasi Antisipasi Dampak
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar pada Minggu 3 Desember 2023.(Sumbar). (Antara)

Bagikan:

SUMBAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait merespons naiknya status Gunung Marapi ke Level III Siaga sejak kemarin Selasa, 9 Januari 2024.

"Tadi malam saya menerima surat BPBD Sumbar terkait kondisi Gunung Marapi yang sebelumnya Level II Waspada menjadi Level III Siaga. Kami langsung koordinasikan langkah antisipasi dampak yang mungkin ditimbulkan," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Sarilamak, Sumbar, Rabu 10 Januari, disitat Antara.

Menurutnya, saat ini pemerintah daerah (pemda) yang berada di sekitar Gunung Marapi sudah memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama yang berada pada radius 4,5 kilometer dari puncak gunung untuk waspada.

Ia menilai langkah yang diambil oleh pada kepala daerah itu sudah tepat untuk meminimalisasi potensi jatuhnya korban jiwa atau luka-luka jika letusan besar terjadi.

"Kita tidak bisa memprediksi apakah letusan akan terjadi atau tidak. Namun karena sekarang levelnya sudah Siaga, maka langkah-langkah antisipasi harus segera diambil. Apa yang dilakukan oleh kepala daerah, seperti Kabupaten Agam dan Tanah Datar, patut diapresiasi," katanya.

Pihaknya juga sudah memerintahkan Kepala BPBD Sumbar untuk langsung meninjau beberapa posko yang didirikan di daerah sekitar kaki dan pinggang Gunung Marapi.

"Setelah dari menyalurkan bantuan di Limapuluh Kota, kami langsung menuju posko tanggap bencana Gunung Marapi. Kami akan koordinasikan di lapangan untuk melihat apa yang bisa dibantu oleh provinsi," ujar Mahyeldi.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Rudy Rinaldy menyebut pihaknya bersama Danrem 032/WB telah berada di posko tanggap bencana letusan Gunung Marapi di Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak di lokasi, termasuk dengan Pemkab Agam, untuk mengambil langkah antisipasi jika letusan terjadi.

Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kristianto menyebut ancaman bahaya Gunung Marapi setelah statusnya naik ke level Siaga, diantaranya lontaran material pijar.

Selain itu ancaman aliran lahar juga harus diwaspadai, terutama sungai yang berhulu di Gunung Marapi, karena saat ini tengah musim penghujan. Sejak erupsi Gunung Marapi 3 Desember 2023 lalu, diperkirakan terjadi penumpukan material di hulu sungai yang berpotensi lepas menjadi banjir lahar dingin.

Sebelumnya PVMBG melaporkan status Gunung Marapi naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga terhitung 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.