Bagikan:

SUMBAR - Tim penyapu memaksa turun para pendaki yang masih berkemah di Gunung Marapi. Gunung di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu erupsi sejak Sabtu 7 Januari.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ardi Andono mengatakan, tim dari BKSDA, Basarnas dan pemuda di sekitar Gunung Marapi melakukan penyisiran. Setidaknya sudah ada 30 orang pendaki turun dari Gunung Marapi.

"Tim memaksa pendaki lainnya yang masih bersikeras menetap di Gunung Marapi, hingga pagi ini sudah terdata 30 orang yang turun dan empat lainnya dalam perjalanan ke bawah," kata Ardi di Padang, Sumbar, Minggu 8 Januari, disitat Antara.

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan timnya untuk antisipasi dan mengurangi risiko ancaman erupsi Gunung Marapi.

Sejak malam setelah kejadian erupsi, Ardi bilang tim penyapu sengaja naik ke atas Gunung Marapi mencari dan memaksa pendaki yang masih berkemah untuk segera turun.

"Saat ini tim penyapu sudah di atas, jumlah petugas yang stand by di pos 10 dari Basarnas dan lima dari BKSDA," tuturnya.

Ardi menyebut, ada 40 orang pendaki yang terdaftar naik ke Gunung Marapi sebelum erupsi terjadi, namun ia tidak bisa memastikan akan adanya kemungkinan pendaki ilegal yang berada di Marapi.

"Yang kami hitung tentunya pendaki yang resmi naik dan mendaftar, untuk yang ilegal kami belum bisa mendata," ujarnya.

Gunung Marapi mengalami erupsi pada Sabtu 7 Januari sejak pukul 06.11 WIB, warga di sekitar gunung aktif ini telah diminta waspada dan seluruh aktivitas pendakian dilarang untuk sementara waktu.

Saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada, Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi masih merekam erupsi dengan skala kecil hingga saat ini.