JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyebutkan, salah satu alasan pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro karena terdapat penurunan kasus aktif COVID-19 dari penerapan sebelumnya.
"Dalam tanggal 5 sampai 17 Februari ini, kasus aktif nasional turun minus 2,53 persen, dari 15,57 persen ke 13,04 persen," kata Airlangga dalam koferensi pers virtual, Sabtu, 20 Februari.
Ketika kasus aktif menurun, angka kesembuhan COVID-19 meningkat. Airlangga menjelaskan, angka kesembuhan selama sepekan naik 2,56 persen menjadi 84,24 persen. Lalu, angka kenaikan mengalami penurunan 0,03 persen menjadi 2,72 persen.
Selain itu, Airlangga juga mengklaim tren keterpakaian tempat tidur juga berhasil menurun menjadi di bawah 70 persen di lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
BACA JUGA:
Oleh sebab itu, Airlangga mengumumkan, PPKM berskala mikro diperpanjang selama dua pekan mulai 22 Februari hingga 8 Maret 2021. Sejumlah persiapan dilakukan.
Kata Airlangga, Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan 653.375 kit tres antigen dan akan ditambahkan 1 juta kit saat dimulainya PPKM mikro per tanggal 23 Januari.
Lalu, Satgas Penanganan COVID-19 menyiapkan pelacak kasus (tracer) 4.188 orang, Babinsa 29.491 orang, Babinkamtibmas 17.523 orang. Sistem antigen ini terintegrasi dengan sistem yang ada di Kementerian Kesehatan.
Adapun bantuan kepada pelibatan posko di tingkat mikro ini menggunakan berbagai sumber pembiayaan, baik itu APBDes, APBD kabupaten/kota, anggaran TNI Polri, anggaran Kemenkes, BNPB, APBD provinsi, Kemensos, Kemenperin, dan sebagainya.
"Penugasannya berada di posko itu. Pencegahan, pembinaan, dan dukungan baik itu logistik, administrasi, testing dengan swab antigen gratis, tracer menggunakan Babinsa dan Bhabinkamtibmas," jelas Airlangga.