Survei Indikator: Anies dan Gibran Dianggap Paling Piawai di Debat Capres-Cawapres
Tiga paslon capres-cawapres usai pengambilan nomor urut Pilpres 2024 di gedung KPU, Jakarta. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis jajak pendapat mengenai elektaibilitas capres dan cawapres usai penyelenggaraan debat Pilpres 2024.

Debat pertama khusus capres digelar pada 12 Desember lalu, sementara debat kedua khusus cawapres digelar 22 Desember.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, responden menilai penampilan capres yang paling piawai dalam debat pertama adalah Anies Baswedan. Sementara, cawapres paling piawai adalah Gibran Rakabuming Raka.

Rinciannya, sebanyak 35,5 persen responden yang menonton debat memilih Anies Baswedan sebagai capres yang tampil paling baik. Disusul oleh Prabowo Subianto sebesar 28,9 persen dan Ganjar Pranowo 26,9 persen.

"Prabowo dan ganjar itu selisihnya tipis, tidak signifikan. Meskipun secara absolut, Prabowo sedikit dianggap lebih baik penampilannya dibanding Ganjar. Tapi, Anies dianggap sebagai pemenang debat capres," urai Burhanuddin dalam pemaparan survei virtual, Selasa, 26 Desember.

Dalam debat cawapres, 56 persen responden yang menyaksikan debat tersebut memilih Gibran sebagai penampil terbaik. Disusul oleh Mahfud MD dengan perolehan sebesar 24,2 persen, dan Muhaimin Iskandar 12,3 persen.

"Dalam konteks cawapres, Gibran secara mayoritas dinobatkan sebagai pemenang debat. Peringkat kedua Mahfud MD. Peringkat terakhir Muhaimin Iskandar," tuturnya.

"Responden kita itu adil. Debat capres, mereka bisa menganggap Anies lebih unggul. Tapi debat cawapres tidak serta merta pasangannya, Muhaimin dianggap pemenang. Ternyata datanya begini. Jadi, ini menunjukkan masyarakat mampu berpikir kompleks," lanjut Burhanuddin.

Diketahui, survei dilakukan pada 23-24 Desember dengan melibatkan 1.217 respomden sebagai sampel yang merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah atau memiliki telepon.

Survei dilakukan dengan mewawancarai responden lewat telepon. Responden dipilih melalui metode random digit dialing dan double sampling. Margin of error survei diperkirakan ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.