Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, menyebut mayoritas pemilih partai politik (parpol) di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) justru memilih cawapres nomor 2 Gibran Rakabuming Raka usai tampil memukau di debat kedua yang digelar KPU, Jumat, 22 Desember, lalu.

Hal itu dikatakan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Peta Elektoral Pasca-Debat Capres dan Cawapres’ secara virtual, Selasa, 26 Desember.

Burhanuddin mengatakan, saat ditanya cawapres mana yang tampil paling baik saat debat kemarin, sebanyak 44,4 persen pemilih PDIP memilih Gibran.

“Sementara yang mengunggulkan Mahfud berada di angka 42,8 persen,” ujar Burhanuddin.

Hal serupa juga berlaku untuk pemilih NasDem, anggota Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan nomor 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Menurut Burhanuddin, sebanyak 45,1 persen lebih mengunggulkan Gibran daripada Cak Imin.

"Sementara dukungan untuk Muhaimin sekedar 26,3 persen," katanya.

"Sedangkan, 19,1 persen mengunggulkan Mahfud usai debat cawapres kemarin,” sambung Burhanuddin.

Di sisi lain, ketika Indikator menanyakan kepada publik ihwal siapa yang tampil paling baik dalam debat bertema ekonomi, anggaran, fiskal, dan perkotaan, mayoritas publik menilai Gibran sebagai sosok yang paling menonjol ketimbang Mahfud MD atau Muhaimin Iskandar.

Temuan Indikator, sebanyak 56,2 persen masyarakat yang menilai Gibran berhasil mengalahkan Mahfud dan Muhaimin dalam panggung debat. Sementara Muhaimin sekadar 12,3 persen. Adapun Mahfud mencapai 24,2 persen.

Survei Indikator dilakukan melalui wawancara telepon pada tanggal 23-24 Desember 2023, dengan total 1.217 responden yang dipilih melalui metode random digit dialing (265 responden) dan double sampling (952 responden). Adapun tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.