Ketum MUI Minta Kata "Amin" dalam Salat Tidak Dipolitisasi, Polemik Candaan Zulhas Diminta Diakhiri
Tangkapan layar - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar. ANTARA/Asep Firmansyah

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar meminta kata "Amin" dalam shalat tidak dipolitisasi atau tidak dicampuradukkan dengan politik.

"Tapi tidak ada urusannya dengan politik. Bisa aja orang itu diam karena mulutnya sakit atau apa," kata Anwar Iskandar  dilansir ANTARA, Kamis, 21 Desember.

Pernyataan Anwar Iskandar tersebut menanggapi viralnya video Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang berkelakar tentang pelafalan kata "Amin" saat kontestasi Pilpres 2024.

Anwar mengatakan hal tersebut menjadi ramai karena berkaitan dengan adanya pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang menyingkatkan nama mereka menjadi "AMIN" untuk kepentingan pemilu.

Namun kata "Amin" dalam salat, kata dia, tentu tidak ada hubungannya dengan urusan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Jadi jangan mengait-ngaitkan 'Amin' dalam saalat ini dengan Anies Baswedan dan Muhaimin. Ngga ada urusannya, ngga ada kaitannya apa-apa," tegas Ketum MUI.

Anwar pun meminta masyarakat untuk tidak memperpanjang atau melebih-lebihkan masalah tersebut.

"Ini menjadi ramai karena ada ustaz-ustaz yang bercanda. Ada Ustaz Adi Hidayat, ada Ustaz Abdul Somad, ada Pak Anies juga. Semuanya mari kita bersalaman mari saling memaafkan," kata dia.

 

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut pihak yang menyinggung ritual keagamaan melalui narasi politik sebagai bentuk perilaku kekanak-kanakan.

"Kita ini jangan kayak kanak-kanak lah, urusan 'Amin' itu kan tidak berarti calon presiden. 'Amin' itu dari dulu sudah ada," kata Ma'ruf Amin.

Ma'ruf mengatakan, kata "Amin" dalam ritual ibadah umum diucapkan untuk menyimpulkan dan mengakhiri suatu doa dan bermakna sebagai istilah agar dikabulkan.

Namun, menjelang kontestasi Pemilu Presiden 2024, kata itu identik dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau yang disingkat sebagai pasangan "AMIN".

"Kalau orang bilang 'wa lad-daallin', ya mesti 'amin'-lah, terus apa diganti? Ya enggak mungkinlah dan itu semua orang tahu," kata dia.