Bagikan:

JAKARTA - Polri diminta untuk mengusut dugaan penistaan agama yang dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas soal jemaah salat yang memilih diam atau tak menucap 'Amin' saat imam rampung membacakan Al Fatihah hingga gerakan tahiyat saat salat.

Permintaan itu disampaikan Forum Umat Islam Bersatu (FIB) dengan cara menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis 21 Desember.

"Kami dari Forum Umat Islam Bersatu (FIB) menggelar aksi demo tentang penistaan agama yang dilakukan oleh Zulkifli Hasan. Di mana Zulkifli Hasan telah mencederai nilai-nilai agama, di mana telah melecehkan atau menjadikan salat sebagai guyonan, salat sebagai mainan," ujar Ketua Umum FIB Rahmat Himran.

Pada aksi unjuk rasa itu, massa membawa dua spanduk yang bertuliskan 'Jangan kau nodai agamamu demi meraih jabatan duniawi, '#Tangkap Zulkifli Hasan sang penista agama' dan 'Pak Kapolri segera tangkap dan adili penista agama Zulkifli Hasan'.

Tak hanya menggelar aksi, Rahmat mengaku akan membuat laporan polisi. Sehingga, Polri dapat menggunakannya sebagai dasar pengusutan.

"Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu akan melaporkan secara resmi Zulkifli Hasan di Bareskrim Mabes Polri," sebutnya.

Dia bilang sejumlah alat bukti sudah dipersiapkan untuk pembuatan laporan polisi, seperti rekaman dalam bentuk soft copy maupun transkrip pernyataan Zulhas yang dianggap menistakan agama.

Namun, hingga berita ini terbitkan, proses pelaporan belum rampung.

Sebelumnya, viral potongan video berdurasi 52 detik berisikan Zulhas yang menceritakan pengalamannya keliling daerah dan menemukan ada yang tak sama di masyarakat ketika salat Magrib.

Zulhas menyampaikan kelakar soal perubahan masyarakat saat shlat, yakni dengan tidak mengucapkan “Amin” setelah membaca Surat Al-Fatihah dan mengacungkan dua jari ketika tahiyatul akhir.

"Saya keliling daerah Pak, anu..., Pak Kiai, Pak Kiai Toha, di sini aman di sini. Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada, loh, yang berubah. Jadi kalau salat Magrib, baca Al-Fatihah, 'Wa laddallin....' Ada yang diem sekarang, Pak, ada yang diem sekarang. Ada, Pak, sekarang diem. Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu. Itu kalau tahiyatul akhir Pak Yai (kiai), kan gini Pak Yai, tahiyatul akhir kan gini (Zulhas menggerakkan jari telunjuk ketika tahiyat salat). Sekarang banyak gini, Pak. Kayak gini (Zulhas menggerakkan dua jari). Itu, Pak, tempat-tempat lain begitu, Pak. Saking apa itu ya, gitu" ungkap Zulhas.