Dampak Badai Salju dan Cuaca Ekstrem, Ribuan Penyu Laut Pingsan dan Dievakuasi di Texas
Evakuasi penyu oleh Texas Game Warden. (Twitter/@TexasGameWarden)

Bagikan:

JAKARTA - Ribuan penyu laut yang pingsan akibat cuaca ekstrem dan badai salju yang melanda Amerika Serikat bagian Selatan, khususnya Texas, harus dievakuasi ke tempat yang lebih hangat untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk.

Di Pulau Padre Selatan, Texas, lebih dari 4.000 penyu laut yang pingsan karena kedinginan dievakuasi. Penyu-penyu tersebut dibawa dari kawasan Teluk Meksiko oleh Sea Turtle Inc., lembaga konservasi dan rehabilitas penyu. 

Sementara di perairan dingin Brownsville Ship Channel dan teluk sekitarnya, Texas Game Warden yang bertugas di wilayah Cameron menyelamatkan 141 penyu dari kawasan tersebut dan dievakuasi lewat laut dengan kapal motor PV Murchison.

evakuasi penyu
Penyu yang dievakuasi hanya bisa diam karena cuaca ekstrem. (Twitter/@TexasGameWarden)

“Pingsan dingin seperti ini bisa berpotensi menghapus kerja keras selama puluhan tahun, dan kami melewatinya tanpa tenaga dan tantangan unik yang lebih dahsyat bagi upaya kami,” terang Direktur Eksekutif Sea Turtle Inc. Wendy Knight kepada The Washington Post.

Melansir Euronews, kondisi yang dialami penyu laut ini adalah cold stun, kondisi yang dialami penyu dimana suhu di bawah 10 derajat celcius menyebabkan hewan berdarah dingin menjadi lesu. Ini berarti mereka tidak dapat berenang atau mencari makan sehingga mereka terdampar di pantai.

Konservasi lokal telah mencoba untuk menghangatkan penyu secara bertahap, tetapi kekurangan tenaga listrik telah menghambat upaya mereka. Pada hari Rabu, SpaceX mengirimkan generator ke fasilitas dari situs peluncuran terdekat untuk membantu tangki dan kolam hangat di Sea Turtle Inc.

evakuasi penyu
Penyu sampai ditaruh di bagian lambung kapal evakuasi. (Twitter/@TexasGameWarden)

Badai salju mematikan telah melanda AS bagian selatan minggu ini. Ini telah menyebabkan beberapa suhu terdingin yang pernah terlihat di Texas selama lebih dari 30 tahun karena kondisinya turun ke -18 derajat Celcius awal pekan ini.

Badai tersebut telah menyebankan sekitar 20 orang meninggal dunia dan menyebabkan jutaan orang tanpa listrik, karena jaringan listrik yang tidak dipersiapkan dengan baik gagal untuk mengatasi peningkatan kebutuhan listrik dan kondisi es.