Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku masih banyak pemukiman warga yang terendam banjir saat hujan mengguyur Jakarta. 

Sayangnya, mereka enggan pindah untuk direlokasi di rumah susun milik Pemprov DKI. Padahal, Pemprov memiliki program pelebaran kali atau sungai dan tengah berupaya membebaskan lahan pemukiman bantaran kali.

"Masih banyak warga kita yang senang tinggal di bantaran kali," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Februari.

Namun, Riza mengaku Pemprov DKI terus berupaya meminta warga tersebut untuk direlokasi. Warga yang tinggal di bantaran kali akan diminta pindah ke rumah susun sewa atau rumah susun milik demi menjalankan program normalisasi dan naturalisasi sungai.

Sebab, banyak dataran di DKI yang kini menjadi lebih rendah. Salah satu sebabnya adalah pengerukan tanah untuk pembangunan. 

"Ada satu wilayah yang disitu dulunya diambil tanahnya dikeruk dibawa ke Senayan. Jadi, dulu Senayan itu tanahnya ditinggikan. Sumber tanahnya dari berbagai daerah termasuk di daerah (Jakarta) Selatan. Sekarang daerah tersebut sudah seperti kubangan, kalau hujan ya banjir," ucap dia.

Lebih lanjut, Riza menyebut pihaknya akan terus tingkatkan program penanggulangan banjir terutama optimalisasi pengerukan waduk, kali, hingga sungai.

"Yang satu sift jadi ke depan dua sift. Jadi ada Percepatan pengerukan. Kami memiliki 257 ekskavator, dan 260 lebih dump truk," sebutnya.

Pada hujan hari ini, ada 20 RT dari 30.460 RT di Jakarta yang tergenang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI telah mempersiapkan logistik, serta reaksi cepat dan koordinasi dengan semua lembaga masyarakat.

"Mudah-mudahan berkat kerja sama yang baik antara Pemprov DKI, aparat, dan masyarakat kita dapat mengendalikan banjir ke depan," pungkasnya.