Bagikan:

JAKARTA - Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menilai ilmu budi pekerti sebaiknya ditambahkan di dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan adab seorang anak.

Hal tersebut disampaikannya saat menjawab curhatan warga Madiun mengenai pendidikan, termasuk perundungan pada Minggu, 17 Desember.

Awalnya, istri capres nomor urut tiga itu mengingatkan keluarga menjadi pendidik pertama seorang anak. Atikoh ketika itu mengingatkan pentingnya pembelajaran soal adab.

“Madrasah pertama itu di rumah. Dan dalam kita mendidik anak, kalau saya pribadi beranggapan, adab itu lebih tinggi dari ilmu. Kalau adabnya tidak ditanamkan dari kecil, itu anak kita tidak akan punya arah yang jelas,” kata Siti Atikoh seperti dikutip pada Senin, 18 Desember.

Setelah adab diajarkan keluarga, giliran ilmu pendidikan formal bisa ditpelajari di sekolah. “Kalau ilmu itu bisa pelan-pelan. Misalnya ketika remedial (ujian susulan, red) itu masih bisa besok, tapi adab tidak ada remedial. Ketika akhlaknya itu sudah tidak sesuai, itu akan sulit sekali,” tegasnya.

“Jadi harapannya nanti yang pertama kuncinya di pendidikan tingkat keluarga. Lewat parenting, lewat misalnya kegiatan yang terkait itu,” sambung Siti Atikoh.

Selanjutnya, ada baiknya ditambah ilmu budi pekerti dalam kurikulum di sekolah untuk memperkuat adab pada seorang anak. Namun, apa yang disampaikannya ini merupakan pendapat pribadi Atikoh sebagai orang tua.

Atikoh menyebut ilmu budi pekerti ini penting karena jangan sampai orang tua merasa puas ketika anaknya mendapat nilai bagus. Padahal, ada yang lebih penting seperti kuatnya moral dan adab serta budi pekerti dalam pribadi seseorang.

“Jadi sekarang seolah-olah yang menjadi goal utama ketika sekolah adalah nilainya sepuluh, sepuluh, sepuluh. Ketika raportnya seperti itu orang tua sudah tenang, ‘oh anakku sudah sukses. Dia nanti bisa mencari sekolah manapun, universitas apapun yang bagus’,” ujarnya.

“Tetapi yang lebih penting sebagai pondasi moral tidak menjadi penekanan,” pungkas Atikoh.