Bagikan:

JAKARTA - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, kembali menerima pasien COVID-19 pada, 14 Desember. Namun jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa pasien saja.

"Di bulan Desember ini sempat merawat pasien dengan COVID-19. Namun derajatnya sedang, sekitar 3 pasien untuk bulan Desember ini. Semuanya (kondisi) stabil bisa diatasi dan tidak ada kondisi yang memburuk," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan, Dr Agus Dwisusanto kepada wartawan, Kamis, 14 Desember.

Rentannya kewaspadaan penularan kasus COVID-19 harus diwaspadai oleh kalangan masyarakat khususnya pada kelompok-kelompok yang risiko tinggi.

"Karena kelompok risiko tinggi ini memiliki potensi terjadinya terburukan dari gejala pernapasan yang bisa terjadi pada pasien tersebut, apabila kena covid bisa menjadi lebih berat," ujarnya.

Pada usia lanjut yang telah memiliki komorbid penyakit dasar seperti penyakit jantung, penyakit paru dan penyakit lainnya akan memperburuk kondisi kalau terkena COVID-19.

"Kewaspadaan harus ditingkatkan kepada kelompok berisiko tinggi tersebut," ucapnya.

Meski begitu, RSUP Persahabatan masih memiliki ruang perawatan khusus penyakit infeksi seperti flu burung, SARS dan COVID-19.

"Ada lokasi ruangan khusus, termasuk ruang ICU ada di dalam. Kita sudah menjadi rumah sakit COVID-19 sejak lama. SDM kita sudah terlatih untuk menangani Covid dan SOP kita masih sama tidak ada perubahan. Hanya bedanya, jumlah ruangan untuk perawatan saja yang saat ini tidak sebanyak dulu," katanya.

Sebagai informasi, tercatat kenaikan kasus COVID-19 di DKI Jakarta per Desember 2023. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama mengatakan, terbukti secara data kenaikan tersebut dapat dilihat dengan jangka perhitungan 11-13 Desember 2023. Sementara per 1-10 Desember terdapat jumlah kematian pasien COVID-19 mencapai dua orang.

"Kasus positif COVID-19 baru di DKI Jakarta per 11 Desember ada 57 kasus baru, 12 Desember ada 127 kasus baru, dan 13 Desember ada 131 kasus baru. Sehingga tercatat kasus aktif per 13 Desember 2023 mencapai 365 kasus," ujar Ngabila saat dikonfirmasi.