JAKARTA - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku pernah tak dikenali oleh pegawainya sendiri. Momen ini terjadi bulan lalu atau saat dirinya sudah empat tahun bekerja.
Nawawi menceritakan momen ini saat diskusi dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) pada hari ini, Rabu, 13 Desember. Dia awalnya bercerita dirinya pernah pergi ke Lantai 3 Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan untuk menghirup udara segara.
“Di sana saya duduk, enggak lama berselang datang satu pegawai lain duduk di samping saya, dia memasang rokoknya, dia isap rokoknya,” kata Nawawi dalam acara diskusi di Istora Senaya, Jakarta.
“Terus saya tanya ke beliau, ‘mas dari direktorat mana?’. Beliau jawab ke saya, ‘saya dari penyelidikan. Kalau bapak dari direktorat mana?’,” sambung dia menirukan percakapan yang terjadi saat itu dengan pegawainya.
Mendapat pertanyaan seperti ini, Nawawi kemudian mengaku dari Direktorat Korsup Wilayah IV. “Kebetulan saya kan wakil ketua yang membawahi bidang korsup,” ujarnya.
“Dia (pegawai itu, red) cerita lah semua. (Lalu saya tanya, red) dari instansi mana, (kemudian dijawab, red) ‘saya dari kepolisian. Bapak dari mana?’. Ya saya pinjam saja instansi Pak Alex (Wakil Ketua KPK Alexander Marwata), ‘saya dari BPKP’. Sampai seperti itu,” ungkap Nawawi.
BACA JUGA:
Meski begitu, Nawawi tak keberatan dengan kejadian itu karena dia menginginkan tak ada budaya tak enakan atau ewuh pekewuh dengan atasan. Lagipula, dengan cara ini pegawai bisa bebas menyampaikan pendapatnya di forum ekspos atau gelar perkara.
“Biarkan mereka berargumen sedemikian rupa kita untuk jaga integritas. Jadi segala sesuatu, sikap tidak harus ewuh pekewuh dengan pimpinan. Kita jaga itu seperti itu,” pungkasnya.