JAKARTA - Salah satu dari tiga relawan lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Farid Zanzabil Al Ayubi telah kembali ke Tanah Air pada Selasa malam setelah menjalankan tugas kemanusiaan di Jalur Gaza.
Farid bersama dua relawan lainnya, Fikri Rofiul Haq, dan Reza Aldilla Kurniawan, terlibat dalam upaya bantuan medis di Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza Utara selama serangan Israel di daerah kantong Palestina tersebut.
"Ya, sudah tiba (di Tanah Air)," ujar Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengutip laman Antara Rabu 13 Desember.
Sejak RS Indonesia di Gaza Utara tidak dapat beroperasi karena serangan Israel, Farid dan kedua rekannya memutuskan untuk pindah ke Gaza Selatan, yang dianggap lebih aman dibandingkan dengan Gaza Utara yang terus mengalami ketegangan.
Farid kemudian meminta bantuan evakuasi dari Jalur Gaza, sementara Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan memilih bertahan dan melanjutkan misi kemanusiaan mereka di Gaza.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam pernyataan pers pada Sabtu pekan lalu menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus menjalin komunikasi dan memantau kondisi kedua Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut, mengingat situasi di Gaza masih sangat berbahaya karena Israel terus melancarkan serangan, meskipun jeda kemanusiaan berakhir pada 1 Desember.
Indonesia saat ini gencar berupaya untuk mendorong terlaksananya gencatan senjata di Gaza, terutama setelah Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan agar gencatan senjata segera diimplementasikan di wilayah Palestina yang terkepung itu.
BACA JUGA:
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah dan memberikan dukungan kepada warga Palestina yang terdampak konflik tersebut.
Situasi di Gaza tetap menjadi perhatian serius bagi Indonesia, dan pemerintah berupaya untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.