TANGERANG - Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah angkat bicara terkait kaburnya narapidana di Lapas Kelas IIA Tangerang, Rabu, 6 Desember.
Menurutnya peristiwa tersebut diduga ada indikasi keterlibatan orang dalam. Karena, cukup kecil kemungkinan tahanan bisa kabur dari lapas yang super ketat ini.
“Kan peristiwa kaburnya tahanan itu juga berulangkali terjadi di lapas-lapas di Tangerang,” kata Trubus saat dikonfirmasi, Jumat, 8 Desember.
“Jadi, itu yang menyebabkan banyak yang lepas karena mereka bekerja sama dengan sipir-sipirnya itu,” sambungnya.
Trubus meyakini ada keterlibatan orang dalam alias petugas penjaga di lapas tersebut. Sebab, jika itu tahanan biasa, tidak mungkin napi itu dapat kabur yang seluruh sisinya telah dijaga.
“Ini mah sudah bukan faktor kelalaian, itu mah faktor kesengajaan oknum-oknum orang dalam itu sendiri karena faktor perilaku koruptif itu toh. Ini kan penjara kelas II ya, yang pengamanan super ketat. Masa iya lalai sampai ada yang kabur tahanannya. Ini mah lebih dari kepada unsur kesengajaan,” ujarnya.
Menurut Trubus, jika memang pihak lapas berkaca dari kasus-kasus sebelumnya, seharusnya mereka lebih memperbaiki sistemnya. Apalagi, lanjutnya, di era digital saat ini peralatan dapat dibeli untuk pengadaan.
BACA JUGA:
“Jadi sebenarnya itu kan bisa beli dan pengadaannya ada agar tidak terjadi seperti yang tidak kita harapkan itu,” tutupnya.
Seorang narapidana perempuan N (40) melarikan diri di Lapas Klas IIA Tangerang, Rabu, 6 Desember. Kalapas Klas II A Tangerang, Yekti membenarkan adanya informasi tersebut. Menurut Yekti, saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terhadap N.
“Untuk kondisi terkini kami masih dalam proses pencarian lebih lanjut,” kata Yekti saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Desember.
Yekti juga mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan aparat penegak hukum (APH) lainnya dalam pencarian.
“Kami pun telah bersinergi dengan APH,” ucapny