Tipu-tipu Biro Umrah, Warga Bandung Rugikan 22 Orang Ditangkap di Garut
Polisi menunjukkan barang bukti kasus penipuan perjalanan umrah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12/2023). (ANTARA/Feri Purnama)

Bagikan:

JABAR - Kepolisian Resor (Polres) Garut menangkap tersangka Dani (40), tersangka penipuan perjalanan ibadah umrah dengan korban sebanyak 22 orang dengan nilai kerugian sekitar Rp400 jutaan.

Kepala Polres (Kapolres) Garut AKBP Rohman Yonki Dilatha mengatakan, korban terdiri dari 21 warga Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, dan satu warga Tasikmalaya.

"Satu orang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka terkait kasus penipuan pemberangkatan umrah, kejadiannya di Garut, Kecamatan Pamulihan," katanya saat jumpa pers pengungkapan kasus penipuan umrah di Garut, Kamis 7 Desember, disitat Antara.

Ia menuturkan tersangka Dani, warga Bandung, dilaporkan korbannya ke Polres Garut dengan tuduhan telah melakukan penipuan menawarkan promo umrah murah kepada warga sehingga banyak yang tertarik dan menyetorkan uang.

Berdasarkan laporan korban itu, kata Kapolres, polisi akhirnya menangkap pelaku, berikut barang bukti berupa paspor, buku bacaan untuk umrah, koper, dan beberapa barang lainnya sebagai bukti kejahatan tersangka.

"Barang bukti yang kita sita ada koper, paspor aktif dengan nama masing-masing korban, bukti penyerahan uang transfer, dan lainnya," kata Kapolres.

Ia mengungkapkan, modus yang dilakukan tersangka adalah mengaku pemilik biro umrah bernama PT Angkasa Bintang Madinah.

Tersangka kemudian menjanjikan kepada salah seorang korban akan memberangkatkan umrah dengan syarat bisa mencari calon jamaah lainnya.

Tersangka menawarkan promo khusus kepada guru ngaji atau ustaz dengan cukup membayar ongkos sebesar Rp6 juta. Untuk calon jamaah yang tidak mampu akan disubsidi oleh orang dermawan kenalan tersangka, sedangkan warga umum biayanya sebesar Rp30 juta.

"Akhirnya terkumpul jamaah sebanyak 22 orang dan korban sudah menyerahkan biaya kepada tersangka," katanya.

Aksi tersangka itu sudah dilakukan sejak Juni 2023, kemudian menjanjikan waktu pemberangkatan pada 18 November 2023. Sebelum waktu pemberangkatan, calon jamaah mengurus semua perizinan, seperti paspor dan lain-lain, bahkan melakukan kegiatan manasik haji.

Selanjutnya tersangka menyiapkan bus dan membawa seluruh korban menuju salah satu hotel di Jakarta dan menginap selama tiga hari. Selama itu, korban menanyakan kembali kepada tersangka soal jadwal pemberangkatan umrah.

"Setelah di Jakarta, jamaah tidak diberangkatkan karena tersangka belum menyediakan tiket pesawat dan visa sehingga para jamaah meminta untuk dipulangkan kembali," katanya.

Kapolres menyampaikan setibanya di Garut, korban melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polres Garut, selanjutnya dilakukan penyelidikan hingga akhirnya tersangka ditangkap untuk menjalani proses hukum.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu hati-hati dan tidak mudah tergiur dengan penawaran promo atau biaya murah perjalanan umrah agar tidak menjadi korban penipuan serupa.

"Dari sini menjadi pelajaran yang berharga agar tidak tergiur dengan umrah murah, jangan sampai warga menjadi korban umrah murah dan tidak wajar," katanya.

Akibat perbuatannya, kini tersangka yang ditetapkan sebagai pelaku tunggal itu mendekam di sel tahanan Markas Polres Garut untuk menjalani proses hukum dan dijerat Pasal 378 dan 372 KUHP tentang penggelapan dan penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.