Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Rabu 4 Maret. Rupiah dibuka menguat 0,86 persen ke level Rp14.160 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pantauan VOI, pada pukul 09.07, rupiah masih berada di level penguatan meski turun dari nilai pembukaan. Rupiah berada di level Rp14.185.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjenda mengatakan, kejutan dari Bank Sentral AS semalam yang memangkas suku bunga acuannnya 50 basis poin menjadi 1-1,25 persen (tidak terjadwal) bisa membantu memulihkan penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini.

"Pemangkasan suku bunganya lebih dalam dari biasanya. Biasanya hanya 25 basis poin." ujar Ariston kepada VOI.

Ia menambahkan, secara umum reaksi pasar beragam menanggapi aksi the Fed ini. Ini terlihat dari pergerakan aset berisiko yang tidak semuanya menguat.

"Respon dari the Fed ini juga diartikan bahwa wabah corona sangat serius memberikan dampak negatif ke perekonomian. Apalagi virus ini masih menunjukkan peningkatan penyebaran di beberapa negara," jelasnya.

Selain the Fed, lanjut Ariston, rangkaian stimulus sudah dan akan dilakukan beberapa negara terutama yang terkena imbas corona. Bank Sentral Australia juga sudah memangkas suku bunga nya menjadi 0,5 persen kemarin.

"Bank Sentral Jepang sudah melakukan pembelian obligasi senilai 500 milyar yen. Pemerintah Indonesia dan BI juga mengeluarkan kebijakan stimulus. Pemerintah Korea Selatan merencanakan anggaran untuk stimulus," tuturnya.

Ia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.100-14.200 hari ini.