Dinkes Kota Bandung Sebar 154 Ribu Nyamuk Wolbcahia Tekan Kasus DBD
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyebarkan sebanyak 154 ribu telur nyamuk wolbachia untuk mengendalikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di kota itu.

“Untuk penyebaran telur pertama pada tanggal 31 Oktober kemarin, kemudian sesudah dua pekan dievaluasi dan diisi lagi dengan telur yang baru dan proses itu terus berlangsung kurang lebih enam bulan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian dilansir ANTARA, Senin, 27 November.

Anhar mengatakan penyebaran telur wolbachia saat ini baru diimplementasikan di satu kelurahan di Kecamatan Ujungberung sebagai proyek percontohan yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Dinkes juga akan menerapkan metode tersebut di empat kelurahan lain di Kecamatan Ujungberung.

“Untuk tahapan, sudah dilakukan hampir satu tahun lalu mulai dari sosialisasi, koordinasi kemudian dilakukan berbagai kegiatan terkait persiapan penyebaran telur nyamuk wolbachia itu sendiri,” katanya.

Menurut  Anhar, butuh waktu satu hingga dua tahun untuk mengetahui penurunan kasus DBD dalam metode wolbachia yang saat ini tengah diterapkan.

“Untuk penurunan kasus akan terlihat satu hingga dua tahun ke depan, jadi apakah berdampak terhadap penurunan kasus atau tidak, kami bisa berani menjawab paling cepat tahun depan,” kata dia.

Selain itu, Anhar memastikan metode tersebut telah diuji oleh Kemenkes dengan membentuk tim analisis risiko dan hasilnya dinyatakan aman dan berhasil.

Masyarakat diminta tidak perlu khawatir karena program nyamuk wolbachia ini telah teruji. Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, program ini terbukti aman sampai 30 tahun mendatang.

"Kemenkes juga membentuk tim analisis risiko yang digawangi 24 profesor dari berbagai universitas dan berbagai keilmuan, hasilnya program nyamuk wolbachia dinyatakan aman dan telah diterapkan di 14 negara," kata Anhar.

Dia menilai, program nyamuk wolbachia ini terbukti efektif untuk menurunkan kasus DBD di Yogyakarta yang menjadi kota pertama mengimplementasikan inovasi tersebut. Dari penelitian dan implementasi Wolbachia di sana, kasus DBD bisa turun sampai 70 persen.

"Kalau memang ini bisa diterapkan secara merata, harapannya angka kasus bisa turun karena virus dengue sudah tidak ada. Lalu, fogging juga bisa berkurang, sehingga dananya bisa dialihkan ke hal lain yang lebih penting," katanya