Bagikan:

JAKARTA - Kepolisian China berhasil menyelamatkan sekitar 1.000 kucing yang hendak dipotong dan kemudian dagingnya dijual bulan lalu, menurut media yang berafiliasi dengan pemerintah.

Tak hanya sampai di situ, dikatakan nantinya daging-daging kucing tersebut saat disajikan akan diklaim sebagai daging kambing atau babi.

Pengungkapan ini bermula ketika para aktivis di Kota Zhangjiagang mengamati dan memantau kucing-kucing yang dikurung dalam kotak kayu yang dipaku selama enam hari, mengutip BBC dari The Paper 20 November.

Ketika kucing-kucing itu dimasukkan ke dalam truk pada 12 Oktober, mereka melapor ke polisi. Berdasarkan informasi dari aktivis perlindungan hewan, polisi mencegat truk yang membawa kucing-kucing tersebut.

Kucing-kucing itu kemudian dipindahkan ke tempat penampungan, menurut laporan di The Paper.

Ironisnya, penyelamatan tersebut tidak hanya mengungkap perdagangan gelap daging kucing, namun juga menimbulkan kekhawatiran baru mengenai keamanan pangan.

Penyelamatan tersebut mengungkap perdagangan gelap daging kucing dan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai keamanan pangan, kata laporan itu.

Tidak jelas apakah kucing-kucing yang diselamatkan itu adalah kucing liar atau peliharaan. Namun, mereka sedang dalam perjalanan ke selatan negara itu untuk disajikan sebagai sate dan sosis babi dan domba.

Daging kucing bisa berharga 4,5 yuan (Rp9.855) per kati, satuan ukuran di Negeri Tirai Bambu yang kira-kira setara dengan 600gr, kata para aktivis. Sementara, seekor kucing dapat menghasilkan empat hingga lima kati.

Berita di The Paper mengenai pengungkapan ini mendapat ribuan komentar marah di platform media sosial Tiongkok, Weibo. Beberapa pengguna menyerukan inspeksi yang lebih ketat terhadap industri makanan.

"Semoga orang-orang ini meninggal dengan mengenaskan," kata salah satu pengguna Weibo.

"Kapan akan ada undang-undang yang melindungi hewan? Apakah nyawa kucing dan anjing tidak penting?," tanya yang lain.

"Saya tidak akan makan daging barbeque di luar lagi," tulis yan lain.

Juni lalu, sebuah perguruan tinggi di Provinsi Jiangxi menjadi heboh, ketika seorang siswa menemukan kepala tikus di makanannya.

Pihak sekolah awalnya mencoba mengklaim itu adalah daging bebek. Namun, belakangan mereka mengakui bahwa siswa tersebut benar.