110 Personel Brimob Polda Sulteng Dikirim ke Papua
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho melepas personel Brimob Polda Sulteng pada apel keberangkatan personel dalam rangka mengikuti Latpraops Damai Cartenz, di Kota Palu, Jumat (24/11/2023). (ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng)

Bagikan:

PALU - Sebanyak 110 personel Brimob Polda Sulawesi Tengah dikirim ke Papua untuk menjadi bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024.

"Sebanyak 110 personel Brimob Polda Sulteng telah ditugaskan dalam Operasi Damai Cartenz 2024 Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Papua," kata Kepala Polda (Kapolda) Sulteng Irjen Agus Nugroho pada apel pemberangkatan personel di Kota Palu dilansir ANTARA, Jumat, 24 November.

Personel yang bertugas bersama dua pembimbing dan dua pelatih akan terlebih dahulu mengikuti latihan pra operasi (Latpraops) di Cikeas, Jakarta selama satu bulan yang akan bersinergi bersama TNI untuk kemudian melaksanakan tugas di Papua sekitar satu tahun.

Menurut dia, Latpraops dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan personel Polri agar memiliki pemahaman, pengetahuan, serta mengetahui tujuan pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing dalam operasi.

Dengan mengikuti latpraops, kata dia, personel diharapkan dapat memahami tata cara dan prosedur selama operasi sehingga dapat berjalan dengan baik, berdaya guna dan berhasil selama menjalankan tugas.

Anggotanya diingatkan agar selalu menjaga diri dan kekompakan selama bertugas di Papua.

"Ikuti seluruh rangkaian pelatihan dengan baik, dengan penuh keseriusan, dengan penuh kesungguhan, jadikan sebagai bekal di dalam pelaksanaan operasi nanti," katanya.

Agus juga meminta agar seluruh personel yang bertugas di Papua dapat mempedomani dan melaksanakan perintah untuk selalu menjaga keselamatan dan keamanan diri, menjaga harkat dan martabat Polri, serta komitmen dan integritas untuk senantiasa mengabdi pada bangsa dan negara.

Dia berpesan kepada anggotanya untuk menjaga komunikasi dengan keluarga yang ditinggalkan dan meminta personel untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan pemangku kepentingan di Papua.

"Jangan lupa untuk mengedepankan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) saat bersosialisasi dengan masyarakat," kata Agus.