Bagikan:

JAKARTA - Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo naik menjadi 82,3 persen dengan tren kenaikan terus berlangsung sejak awal tahun, di atas 75 persen dan terus menembus hingga kisaran 80 persen.

"Publik menginginkan keberlanjutan pasca-Pilpres 2024 seiring masih tingginya tingkat kepuasan terhadap Jokowi yang mencapai 82,3 persen," ungkap Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dilansir ANTARA, Jumat, 24 November.

Dari yang menyatakan puas dipimpin Jokowi, sebanyak 7,5 persen bahkan merasa sangat puas. Sebaliknya yang menyatakan tidak puas hanya 15,7 persen, di antaranya 0,8 persen tidak puas sama sekali, dan sisanya 2,0 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Tingginya tingkat kepuasan menunjukkan harapan publik yang sangat besar agar pencapaian Jokowi dilanjutkan oleh kepemimpinan nasional berikutnya. Wacana keberlanjutan menjadi hal yang tidak terhindarkan bagi semua capres-cawapres yang bakal berlaga pada Pilpres 2024.

Menurut Achmad, setidaknya ada dua pasangan capres-cawapres yang paling kuat mendukung keberlanjutan.

"Prabowo-Gibran menjadi representasi paling kuat kepentingan Jokowi demi menjamin keberlanjutan setelah dirinya tidak lagi menjabat presiden," ujar Achmad.

Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md mau tidak mau tetap harus menggaungkan janji keberlanjutan, mengingat kekuatan politik yang mendukungnya juga menjadi bagian dari pemerintahan.

"Hanya saja faktor PDIP menjadi catatan sejauh mana keberlanjutan itu bakal bergulir," lanjut Achmad.

Kubu pasangan Anies Baswaedan dan Muhaimmin Iskandar (Cak Imin) masih terus menyuarakan narasi perubahan, tetapi sebagian di antaranya menyatakan bakal dilanjutkan.

"Perubahan cenderung menjadi gimmick pembeda semata, karena kekuatan politik dominan di belakang Anies juga berada dalam pemerintahan," pungkas Achmad.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 9-15 November 2023, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ± 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.