3 Kompi Brimob Dikirim ke Mamberamo Tengah Setelah Warga Berbondong-bondong Mengungsi, Kapolda Papua Bicara Penegakan Hukum KPK
Tenaga kesehatan dari Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah mengungsi ke Wamena akibat maraknya aksi pemalangan dan demo di wilayah. (ANTARA/HO/Dinkes Mamberamo Tengah)

Bagikan:

JAYAPURA - Polda Papua kembali mengirim anggota brimob nusantara ke Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, guna mengatasi aksi pemalangan di kawasan itu.

"Memang ada penambahan personel ke Kobakma hingga sebanyak tiga kompi Brimob yang telah dikirim sejak Senin (11/7)," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri di Jayapura dilansir ANTARA, Selasa, 12 Juli.

Dia menjelaskan, selain personel Brimob, juga dikirim empat pejabat utama Polda Papua yang dipimpin Kombes Alfred Papare mengingat sejak Jumat (8/7) dilaporkan terjadi aksi demo dan pemalangan.

Bahkan Mapolres Mamberamo Tengah di Kobakma juga dipalang. Karenanya dengan penambahan personel Brimob diharapkan dapat memberikan rasa aman ke masyarakat.

Irjen Fakhiri mengatakan proses hukum dan penetapan tersangka yang dilakukan KPK tidak ada kaitannya dengan proses hukum yang dilakukan Polda Papua.

Masalah penegakan hukum dimkinta tidak digiring ke ranah politik. Alasannya apa yang dilakukan sudah sesuai mekanisme yang berlaku di instansi penegakan hukum baik itu di KPK, Polri atau kejaksaan.

"Tidak ada penegakan hukum yang memainkan politik praktis sehingga mohon dihormati, " harap Irjen Fakhiri.

Sementara itu,  Kadinkes Mamberamo Tengah Hilda Wally secara terpisah mengakui sebagai besar tenaga medis terutama yang bertugas di Puskesmas Kobakma dan RSUD Lukas Enembe sudah mengungsi ke Wamena.

Saat ini pelayanan kesehatan hanya dilayani paramedis asli pegunungan karena mereka memilih mengungsi guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedangkan pelayanan di delapan puskesmas tetap terlayani, ungkap Hilda Wally yang mengaku juga ikut mengungsi sejak Sabtu (9/7).