PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal mengingatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kampar untuk waspada jika pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, Kabupaten Kampar membuka satu pintu waduk.
"PLTA Koto Panjang harus membuka satu pintu waduk karena air yang masuk ke PLTA itu cukup tinggi bersamaan curah hujan juga tinggi di Hulu sungai berasal dari wilayah Sumbar baru baru ini," kata Edya Afrizal dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Menurut Edy, curah hujan juga tinggi melanda Sungai Kampar masih berada dalam kawasan di hulu PLTA Koto Panjang, yakni wilayah Sumbar cukup tinggi, sehingga air masuk ke waduk dikhawatirkan berlimpah.
Karena itu, katanya, salah satu pintu waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar harus dibuka jika air yang masuk ke waduk sudah berada di ambang batas daya tampung waduk yang bisa berisiko tanggul waduk bisa bobol.
اقرأ أيضا:
"Kami telah mendapat laporan dari BPBD Kampar terkait kondisi waduk PLTA Koto Panjang saat ini," kata Edy Afrizal.
Sementara itu elevasi waduk PLTA Koto Panjang saat ini berada pada posisi 82,31 MDPL (elevasi maksimum 85.00 MDPL), dengan inflow waduk terpantau mengalami peningkatan cukup signifikan," katanya.
Atas kondisi itu, masyarakat yang beraktivitas di aliran sungai Kampar diminta untuk tetap waspada dan berhati hati, jika sewaktu-waktu pintu waduk dibuka.
Untuk pembukaan pintu pelimpah air (spillway gate) akan dilakukan pemberitahuan sebelumnya dan dilakukan pada elevasi waduk 82,50 MDPL dengan inflow > 1.000 m3/s.
Karena itu, BPBD Riau sudah berkoordinasi dengan BPBD Kampar untuk siaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sebagai dampak pembukaan pintu waduk seperti banjir.
"Bahkan BPBD Kampar juga sudah menginformasikan kondisi terkini PLTA Koto Panjang ke Camat agar dapat menginfokan ke masyarakat terdampak yang dekat dengan aliran sungai Kampar untuk bisa lebih waspada," demikian Edy.