Bagikan:

PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengimbau BPBD kabupaten/kota yang dialiri Sungai Kampar untuk mengantisipasi kejadian banjir dan longsor setelah dibukanya pintu pelimpah Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang, Kampar oleh PLN.

Kepala Pelaksana BPBD Riau Edy Afrizal di Pekanbaru, Jumat, meminta BPBD kabupaten/kota memastikan informasi prediksi cuaca, dengan memastikan kesiapsiagaan di level masyarakat berjalan baik dan efektif.

Kemudian mengecek jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan, dan mengidentifikasi kebutuhan serta ketersediaan sumber daya di daerah berdasarkan rencana kontingensi yang telah disusun.

"Tingkatkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas terkait di tingkat kabupaten/kota. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana kepada masyarakat, dan melakukan upaya mitigasi, seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing dan lainnya," katanya dilansir ANTARA, Jumat, 24 November.

PLTA Koto Panjang membuka pintu pelimpah pada hari ini pukul 14.00 WIB.

Manajer Unit Layanan Pusat Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar mengeluarkan surat pemberitahuan pembukaan pintu limpahan pada Jumat pagi.

Surat itu menyebutkan tingginya intensitas hujan di area waduk, sehingga debit air masuk (inflow) ke waduk menyebabkan tinggi elevasi naik cukup signifikan.

Karena itu, pintu pelimpah (spillway gate) waduk dibuka pada pukul 14.00 WIB. Tiap pintu pelimpah akan dibuka setinggi 40 sentimeter (3x40 cm).

Dalam surat PLN tersebut, disebutkan pembukaan pintu pelimpah akan menaikkan permukaan Sungai Kampar. "Perkiraan kenaikan permukaan sungai 20 cm sampai 30 cm.

Berdasarkan catatan pada pukul 08.00 WIB, tinggi elevasi waduk sudah mencapai 83,22 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Naik 17 cm hanya beberapa jam dari pukul 21.00 WIB pada Kamis (23/11)..

Sementara inflow mencapai 483,27 meter kubik per detik. Sedangkan debit air keluar melalui turbin (turbine outflow) masih lebih kecil, yakni 201,32 meter per detik. Inflow sempat melonjak tajam pada Kamis malam, yakni menyentuh angka 1.145,86 meter per deti