Bagikan:

AGAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sebanyak 204 orang warga mengungsi ke lokasi lebih aman dampak dari banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu 11 Mei sekitar pukul 21.15 WIB.

"Mereka berasal dari tiga kecamatan, yakni Ampek Koto, Candung, dan Ampek Angkek. Ini berdasarkan data Minggu kemarin," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara, Senin 13 Mei.

Sebanyak 60 warga yang berasal dari Kecamatan Ampek Koto sudah diungsikan ke SMPN 1 Koto Tuo. Sedangkan Kecamatan Candung 74 jiwa diungsikan di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari atau Desa Bukik Batabuah.

Sementara, di Kecamatan Ampek Angkek 70 jiwa dan sebagian diungsikan ke rumah warga sekitar.

Untuk Kecamatan Ampek Koto ada 44 rumah tergenang di Nagari Koto Tuo, SDN 03 Koto Tuo, BMT, Polides Galudua, Masjid Al Ikhsan Galudua, Surau Angku Aluma, mobil delapan unit, motor sembilan unit, lahan pertanian dua hektare dan luka-luka tiga orang.

Sementara di Kecamatan Canduang, banjir menggenangi 90 unit rumah dan tempat usaha, satu musala, satu unit jembatan hanyut, serta lahan pertanian 50 hektare dan lainnya.

Di Kecamatan Sungai Pua, banjir menggenangi jalan dan rumah warga yang mengakibatkan 18 unit rusak berat,15 rusak ringan, satu masjid rusak ringan, satu TK rusak ringan dan 20 hektare lahan pertanian terdampak.

Setelah itu di Kecamatan Ampek Angkek mengakibatkan 18 unit rumah rusak. Pendataan masih berlanjut dengan melibatkan instansi terkait, pemerintah kecamatan dan nagari.