Bagikan:

PADANG- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) akan membangun cekdam pada beberapa titik guna mengantisipasi terjangan banjir lahar dingin seperti yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang.

"Ada 25 sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dan ini harus kita sikapi dengan langkah-langkah strategis untuk mencegah banjir lahar dingin," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, dikutip dari ANTARA, Kamis 18 April.

Gubernur mengatakan pembangunan cekdam itu untuk mengurangi dampak atau risiko banjir lahar dingin terhadap lingkungan, pemukiman masyarakat, infrastruktur, dan lain sebagainya.

"Kami berencana membangun cekdam sehingga apabila terjadi banjir lahar dingin dan longsor di hulu diharapkan tidak terlalu berimbas ke hilir," ujarnya.

Eks Wali Kota Padang itu mengatakan rencana pembangunan cekdam akan dikerjakan oleh Balai Jalan karena menjadi kewenangan instansi tersebut.

Sementara itu Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ugan Saing mengingatkan dampak bahaya dari terjangan lahar dingin terhadap pemukiman masyarakat akibat endapan material vulkanik di puncak maupun lereng Gunung Marapi.

Ugan menjelaskan ancaman lahar dingin termasuk ke dalam kategori bahaya sekunder. Ancaman ini terjadi akibat adanya campuran akumulasi material vulkanik seperti abu, pasir hingga bebatuan yang berada area puncak dan lereng Gunung Marapi.

Material vulkanik tersebut lama kelamaan bercampur dengan air hujan yang akhirnya menyebabkan banjir lahar dingin melalui aliran sungai yang berhulu dari gunung api.

Sebagai contoh peristiwa bencana lahar dingin yang terjadi pada Jumat (5/4) dan menghantam beberapa wilayah di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta peta simulasi yang dimiliki PVMBG setidaknya terdapat 23 aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi. Artinya, puluhan aliran sungai itu sewaktu-waktu berpotensi menjadi ancaman lahar dingin.