JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ingin membidik 22 juta pemilih dari kalangan anak muda memenangkan paslon nomor dua di Pilpres 2024.
Target tersebut mengacu pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan bahwa jumlah pemilih di Pemilu 2024 mayoritas merupakan anak muda.
“KPU menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Berdasarkan DPT tersebut, 56 persen suara pemuda ekuivalen dengan kurang lebih 114 juta adalah suara pemuda. Dari angka ini, TKN Fanta menargetkan 20 persen atau sekitar 22 juta suara pemuda untuk mendukung satu putaran Prabowo-Gibran," ujar Komandan Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid dalam keterangannya, Jumat, 17 November.
Menurut Arief, bonus demografi tidak boleh hanya menjadi tagline atau retorika semata. Namun kata dia, pemuda harus menjadi game changer untuk mendukung keberlanjutan dan penyempurnaan pembangunan yang telah dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Apalagi, hari pencoblosan Pemilu 2024 tinggal 3 bulan lagi.
"Tepat bila kita katakan bahwa anak muda adalah game changer dalam pemilu yang sudah kurang dari 100 hari lagi. Kita harus merangkul anak muda untuk ikut berkolaborasi demi keberlanjutan dan penyempurnaan yang telah diletakkan oleh Presiden Jokowi dan jajaran,” kata Arief.
Arief menyadari para pemilih muda hari ini sangat kritis, sehingga kampanye Prabowo-Gibran harus positif dan kreatif. Terlebih, klaimnya, Prabowo Subianto merupakan satu-satunya capres yang memberi ruang kebebasan kepada anak muda.
"Kita bisa lihat, Pak Prabowo satu-satunya capres yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi pemuda untuk membersamai perjuangan beliau. Kita tak boleh menyia-nyiakan peluang ini dengan berbagai inovasi kreatif dan positif untuk anak muda,” klaim Arief.
BACA JUGA:
Dia memastikan, anak muda akan menjadi game changer bersama Prabowo-Gibran menuju Indonesia emas 2045.
"Bersama Prabowo-Gibran, insya Allah pemuda akan terus duduk bersama sebagai subyek pembangunan, sebagai game changer dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," imbuhnya.