Bagikan:

JAKARTA - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menilai sikap Ketua KPK, Firli Bahuri, yang bersembunyi dengan cara berbaring dan menutupi wajahnya di dalam mobil sangat memalukan. Bahkan, dianggap tak gentleman.

"Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi atas ngumpetnya Pak Filri kecuali satu kata memalukan. Memalukan atas perbuatan yang dilakukan Pak Firli karena ya memalukan," ujar Koordinator MAKI, Boyamin Saiman kepada wartawan, Jumat, 17 November.

Sikap yang ditunjukan Firli Bahuri itu usai menjalani pemeriksaan dj Bareskrim Polri, Kamis, 16 November.

Kala itu, Firli seolah berusaha menghindari wartawan. Sebab, Ketua KPK ini keluar dari gedung yang bukan tempat ruang pemeriksaan atau Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim.

Firli kemudian langsung masuk ke dalam mobil hitam dengan nomor polisi B 1917 TJQ. Hanya saja, upayanya sia-sia. Sebab, keberadaannya tetap diketahui.

Sehingga, purnawirawan polisi itu sempat membaringkan sedikit badanya di dalam mobil dengan menurunkan sandaran kursi. Bahkan, wajahnya ditutup dengan tas hitam.

Kembali ke Boyamin, dikatakan sebagai Ketua KPK, Firli seharusnya berani memberikan penjelasan atau keterangan kepada wartawan. Tujuannya, agar masyarakat paham dengan kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Psrtanian, Syahrul Yasin Limpo.

Terlebih, pada kesempatan sebelumnya, kerap Firli membantah semua hasil penyidikan sementara, semisal adanya pertemuan dengan SYL.

"Ini betul-betul memalukan dan saya kira ini jangan terulang lagi dikemudian hari tapi nyatanya ketua KPK yang mestinya dibanggakan ternyata cemen, ternyata mohon maaf agak istilahnya ini adalah banci, tidak gantleman," sebutnya.

Di sisi lain, Boyamin juga menyampaikan soal adanya tudingan Polri mengistimewakan Firli Bahuri. Menurutnya, hal itu tidaklah benar. Sebab, terbukti keberadaan Ketua KPK itu dapat diketahui dan fakta yang terjadi yakni Firli memang sengaja menghindar.

"Setau saya itu polisi tidak mengistimewakan pak Firli. Buktinya kemarin pun dalam posisi akhirnya bisa di endus wartawan jadi tidak ada perlakuan istimewa dari Polri," kata Boyamin.