JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memulai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap kedua bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik pada minggu ketiga bulan Februari.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, total sasaran vaksinasi tahap kedua ini mencapai 38.513.446 orang. Angka ini terdiri dari 21 juta lebih lansia serta 17 juta untuk pekerja pelayanan publik.
"Pemerintah akan memulai vaksinasi tahap kedua ini,diberikan kepada petugas pelayan publik serta kelompok masyarakat usia lanjut 60 tahun ke atas," ucap Maxi dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 Februari.
Adapun prioritas sasaran vaksinasi tahap kedua ini di antaranya lansia, pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri dan petugas keamanan,petugas pariwisata.
Selanjutnya, pelayanan publik, pekerja transportasi publik petugas transportasi publik (petugas tiket, masinis kereta, petugas bandara, pilot, pramugari, petugas pelabuhan, petugas Transjakarta, MRT, supir bus, supir taksi, juga ojek online), atlet, serta pekerja media.
BACA JUGA:
Mengingat jumlah vaksin COVID-19 yang masih terbatas karena tengah diproduksi dan belum didistribusi dari negara produsen vaksin yang telah disepakati, Kemenkes akan membuat proporsi tiap kelompok sasaran.
Kelompok lansia di Indonesia sekitar 21 juta orang. Mulanya, Kemenkes akan memproporsikan 20 sampai 30 persen lansia yang ada di masing-masing provinsi.
"Kemudian sesudah itu pedagang pasar. Pedagang pasar juga kami proporsikan mendapat sekitar 50 sampai 60 persen yang ada. Sesudah itu guru, sekitar 60-70 persen. sesudah itu ASN, TNI-Polri dan pejabat publik lainnya sekitar 20 sampai 30 persen, sasaran publik lainnya mendapat proporsi 10 sampai 15 persen," jelas Maxi.
Maxi menlanjutkan, sekitar 70 persen sasaran vaksinasi tahap kedua bagi lansia dan pelayanan publik akan didistribusikan di 7 provinsi di Jawa dan Bali.
"Kenapa di Jawa Bali? karena memang hampir 70 persen kasus yang positif ada di 7 provinsi itu. Kemudian dari 70 persen itu, ada sekitar 6,3 juta, kami akan mendistribusikan menurut prioritas," ucapnya.
Pemberian vaksinasi COVID-19 pada tiap sasaran di tahap kedua ini akan dilaksanakan bersamaan sesuai dengan ketersediaan vaksin.