JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berkeyakinan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 akan membaik dari sebelumnya terkontraksi di level negatif menuju angka 0 persen di tengah pandemi COVID-19.
Optimisme ini terbangun karena pemerintah telah melakukan upaya kalibrasi kebijakan pada sisi permintaan dan penawaran. Pada sisi permintaan, Sri Mulyani mengatakan adanya vaksin akan sangat
“Saya yakin dengan vaksin dapat mencapai perbaikan konsumsi. Dengan perbaikan konsumsi, saya pikir menjadi kesempatan yang besar untuk pemulihan yang lebih baik,” ujarnya seperti dalam laman resmi, Senin, 15 Februari.
Pada sisi penawaran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut Menkeu telah memberikan perhatian terhadap seluruh regulasi turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja.
Eks bos Bank Dunia dan IMF itu mengungkapkan dengan diberlakukannya UU ini akan memberikan cara baru berinvestasi di Indonesia dan akan memberikan posisi yang lebih baik bagi Indonesia dibandingkan negara lainnya.
“Kami terus melakukan kerja optimal atas apa yang bisa kami tempatkan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak optimis,” tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati berkeyakinan besar bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2021 berada di zona merah alias negatif.
BACA JUGA:
“Hampir bisa dipastikan bahwa akan negatif, karena kita (pemerintah) itu menghitung berdasarkan aggregator periode yang sama tahun sebelumnya,” katanya kepada VOI beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, angka pertumbuhan pada kuartal I 2020 masih berada di level positif dengan catatan 2,97 persen. Faktor pandemi tahun ini dipercaya membuat ruang gerak pertumbuhan pada kuartal I 2021 tidak akan melebihi raihan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, pertumbuhan pertumbuhan ekonomi pada sepanjang 2021 tercatat berada di level minus 2,07 persen.