Bagikan:

TANGERANG – Memasuki tahun politik, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, konveksi dan grosir kaos partai mengalami peningkatan pesanan. Seiring dengan melonjaknya permintaan kaos partai, para pelaku bisnis cetak kaos custom mengaku selektif dalam mengambil pesanan. Belajar dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, tak sedikit vendor kaos partai merasa tertipu hingga mengalami kerugian belasan hingga ratusan juta.

Fifin (35), pemilik konveksi kaos polos mengaku, perusahaannya sejauh ini sudah menjual puluhan ribu kaos partai, terhitung Juni 2023 hingga saat ini. Kata Fifin pesanan rata-rata dari luar Jakarta.

“Kurang lebih 10 ribu pieces sejak Juni 2023. Rata-rata satu partai pesan minimal 1000 kaos,” kata Vivi saat ditemui VOI di Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa, 14 November.

Fifin menerangkan, pihaknya tidak ingin sembarangan menerima pesanan kaos, khususnya kaos partai. Sebab, kata Fifin, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penipuan yang berpotensi kerugian dalam bisnisnya.

Fifin mengaku pihaknya hanya menerima pesanan dari orang atau pihak yang sudah dikenal. Dan itu pun, lanjut Fifin, ia meminta uang muka sebesar 50 persen dari setiap order kaos partai.

“Seleksi orang-orang yang kita kenal, jadi bener-bener yang kiat seleksi dan kita juga minta DP (uang muka) 50 persen. Biasanya 50 persen, proses 20 persen dan 30 persen pelunasan. Karena kita belajar dari orang-orang sebelumnya,” katanya.

Menurut Fifin, sebenarnya pesanan kaos partai banyak yang masuk ke perusahaannya. Namun, kata Fifin, dia menolaknya karena banyak yang tidak mau memberikan uang muka 50 persen sebagai syarat melakukan pemesanan.

“Sebenarnya banyak, tapi dia (pemesan) pilih mundur saat diminta DP. Ya gimana, karena (pihaknya-red) takut ketipu. Misalnya dia menghilang, dia sudah bayar bahannya, jadi tinggal jasanya saja yang belum,” ucap Fifi memberi contoh.

Meski memberi syarat order (pesanan), Fifi mengaku perusahaannya sudah mendapat keuntungan hingga 30 persen, sejak dimulainya bisnis konveksi untuk kaos partai.

“Sudah 30 persenanlah, itu banyak saat belum penentuan nomor (pasangan calon Capres-Cawapres). Karena ini ramainya per momen. Tidak setiap saat orang pesan kaos partai,” ungkapnya.