Bagikan:

BOGOR - Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) Mujahidin meraih Anugerah Academic Leader dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sebagai Pemimpin Perguruan Tinggi (Rektor) sebagai Academic Leaders Tahun 2023 pada Perguruan Tinggi dengan akreditasi institusi Baik sekali.

Penghargaan ini langsung diserahkan oleh Dirjen Dikti Ristek Nizam, di Grand Ballroom Hyatt Hotel Nusa Dua Denpasar Bali.

Suasana suka cita menyelimuti atas capaian yang sangat bergengsi diperoleh oleh Rektor UIKA Bogor ini. Rektor Mujahidin  mengungkapkan terima kasih atas pencapaiannya dalam memimpin perguruan tinggi UIKA.

"Alhamdulillah, saya dianugerahi penghargaan Terbaik 2 Tingkat Nasional sebagai Rektor Academic Leader untuk Kategori Perguruan Tinggi Terakreditasi Sangat Baik. Terima kasih atas dukungan semua pihak"," kata Mujahidin dalam keteranganya, Selasa 14 November.

Dihadiri oleh Pimpinan dan Dosen Perguruan Tinggi Indonesia yang juga mengikuti World Scientific Forum of Indonesia (WSFI), menambah kemeriahan acara tahunan paling bergengsi di Indonesia ini.

Selain itu, Mujahidin mengucapkan atas dukungan Yayasan dan para pengurus, Ketua Senat, para WR, para Dekan, para Kepala Lembaga dan keluarga besar UIKA Bogor atas kerjasama yang dijalin.

“Alhamdulilah capaian ini berkat kerja semua civitas yang telah membesarkan UIKA Bogor selama ini, Piala ini saya jadikan juga kado terindah untuk UIKA serta membuktikan pendidikan tinggi di jawa barat sangat pantas diperhitungkan oleh semua pihak,” ucapnya.

Anugerah Academic Leader ini salah satu prakarsa dari Kemendikbudristek untuk menggelorakan dan memperkuat implementasi Merdeka Belajar, Kampus Merdeka guna menghasilkan SDM Indonesia unggul, berakhlak mulia dan berkepribadian Pancasila.

Dihadiri sebanyak kurang lebih 300 peserta, Penganugerahan  Academic Leader dan Seminar Program World Class Professor dalam Forum World Scientific Forum of Indonesia (WSFI) Tahun 2023, diharapkan dapat melahirkan kisah-kisah sukses lainnya yang melibatkan kolaborasi antara ilmuwan diaspora Indonesia, akademisi dalam negeri, dan pelaku industri.